Suara.com - Mantan pebulutangkis nasional, Liliyana Natsir berbagi kisah suksesnya sebagai atlet. Kisah tersebut diungkapnya saat jadi narasumber di acara booth camp Piala Presiden e-Sports 2019 di kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Eks partner Tontowi Ahmad itu memaparkan kiat-kiat sukses dalam berkarier sebagai olahragawan kepada para atlet e-Sports.
Salah satu yang dipaparkan Liliyana adalah perihal mengelola stres akibat dari penggunaan media sosial (medsos).
Liliyana yang sudah merasakan asam garam sebagai olahragawan mengatakan, seorang atlet harus bijak dalam menggunakan medsos.
Baca Juga: Berkelahi Saat Balapan, Dua Pebalap Ini Dihukum Dua Tahun
Platform dunia maya itu disebutnya jangan sampai mengganggu mental bertanding.
"Strateginya hindari media sosial dan pemberitaan. Soalnya bisa campur aduk perasaan. Ini juga untuk jaga konsentrasi," kata Liliyana Natsir dalam acara bertajuk "Nasionalisme, Dedikasi dan Sportivitas" tersebut.
Saat mengikuti Olimpiade 2016 Rio de Janeiro lalu, Liliyana mengatakan, dirinya sampai harus puasa dari medsos. Hal itu demi berkonsentrasi di pertandingan.
Liliyana mengakui jika medsos maupun pemberitaan kerap kali membuat psikologisnya terganggu.
Jelang babak final Olimpiade 2016, dia merasa tegang setelah membaca sebuah pemberitaan dengan judul yang memberi embel-embel bahwa dirinya dan Tontowi adalah satu-satunya harapan Indonesia.
Baca Juga: MotoGP Indonesia di Sirkuit Jalanan, Ini Kata Pebalap Tim Satelit Ducati
"Pernah dulu saat Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, saya (bersama Tontowi) jadi satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa. Saat itu saya enggak mau melihat media sosial, untuk pemberitaan pun saya pilah-pilah," katanya.