Konsisten Sepanjang Musim, Pelatih Sebut Stapac Layak Juara IBL

Minggu, 24 Maret 2019 | 15:54 WIB
Konsisten Sepanjang Musim, Pelatih Sebut Stapac Layak Juara IBL
Tim basket Stapac Jakarta merayakan keberhasilan menjadi juara IBL 2018-2019 seusai memenangi game kedua final IBL 2018-2019 atas Satria Muda, 74-46, di GOR Ctra, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/3/2019). [Antara/M Agung Rajasa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih Stapac Jakarta, Giedrius Zibenas tak mampu menyembunyikan kebahagiaaannya usai menghantarkan timnya meraih gelar juara Indonesian Basketball League (IBL) 2018/2019, Sabtu (23/3/2019) malam.

Stapac menjadi kampiun usai kembali mengalahkan sang juara bertahan, Satria Muda Pertamina Jakarta di laga kedua final yang berlangsung di GOR C-Tra Arena, Bandung, dengan skor telak 74-56.

"Kami layak juara. Saya senang dengan pemain saya. Mereka saling percaya satu sama lain. Kami menganggap setiap gim adalah final," kata Giedrius Zibenas dalam rilis yang diterima Suara.com, Sabtu (23/3/2019) malam.

Stapac Jakarta memang tampil luar biasa sepanjang musim reguler maupun play-off. Tercatat, musim ini mereka hanya kalah satu kali di seri pembuka di Semarang, Desember 2018 lalu.

Setelahnya, tim yang kali terakhir meraih gelar juara National Basketball League --sebelum menjadi IBL-- pada 2014 silam itu, tampil ganas dengan menghancurkan seluruh lawannya.

Baca Juga: Final IBL: Tanpa Pemain Naturalisasi, Satria Muda Andalkan Pemain Lokal

Giedrius Zibenas mengungkapkan jika keberhasilan meraih gelar juara IBL 2018/2019 juga tak terlepas dari peran staff kepelatihan dan tim medis yang siap sedia sepanjang musim. Mereka kata Ghibbi, sapaan akrab Giedrius, berhasil menjaga para pemain tetap bugar dan bebas cedera.

"Mereka mampu menjaga para pemain cedera sepanjang musim. Kalau Anda perhatikan kami selalu bagus pada kuarter terakhir, semuanya soal kebugaran," tukasnya.

Ini merupakan trofi juara ke-13 bagi Stapac sejak pertama kali mengikuti Kompetisi Bola Basket Utama (Kobataman) pada 1988 silam. Kala itu mereka masih mengunakan nama Asaba Jakarta.

Gelar juara yang diraih Stapac Jakarta semakin manis karena pemain asingnya, Savon Goodman dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MVP) Final, usai membukukan double-double dengan rincian 20 poin dan 19 rebounds.

Sementara di laga pertama final yang berlangsung di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (21/3/2019) lalu, legiun lokal Kaleb Ramot Gemilang juga dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MVP) musim reguler IBL 2018/2019.

Baca Juga: El Clasico Stapac vs Satria Muda, Ini Harga Tiket Final IBL 2018/2019

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI