Suara.com - Stapac Jakarta patahkan mitos final Indonesian Basketball League (IBL) usai keluar sebagai juara IBL 2018-2019.
Ini setelah Stapac kembali mengalahkan Satria Muda Pertamina Jakarta di game kedua final IBL di GOR C'Tra Arena, Bandung, Sabtu (23/3/2019).
Sebelumnya, dalam dua musim terakhir, setiap tim yang tampil perkasa di musim reguler, justru selalu gagal keluar sebagai juara. Hal itu dialami Satria Muda dan Pelita Jaya.
Satria Muda yang mendominasi musim reguler IBL 2016/2017, nyatanya harus tertunduk lesu di partai final kala dikalahkan sang rival Pelita Jaya.
Baca Juga: Soal Lawan Berikutnya, Manny Pacquiao Kembali Buka Polling
Sementara setahun kemudian, giliran Pelita Jaya yang merasakan 'kutukan' tersebut.
Tim yang saat itu dilatih Johannis Winrar dan tampil dominan di musim reguler, justru terkapar di partai final. Gelar IBL direbut Satria Muda.
Kini, mitos tersebut telah dipatahkan Stapac setelah menang 74-56 di game kedua final IBL.
Hasil itu melengkapi kemenangan 79-68 yang diraih Stapac di laga pertama, Kamis (21/3/2019), memenangi rangkaian partai final dengan skor 2-0 atas Satria Muda.
Tim yang kini dibesut Ziedrius Gibenas itu mempersembahkan trofi gelar juara ke-13 sepanjang sejarah Stapac sejak pertama kali mengikuti Kompetisi Bola Basket Utama (Kobatama) 1988 silam, saat masih mengusung nama Asaba Jakarta.
Baca Juga: Jadi Buah Bibir, Ini Komentar Orang Luar Negeri tentang Sirkuit Mandalika
Savon Goodman yang sempat tampil buruk pada paruh awal laga menjadi mesin gol Stapac dengan catatan double-double, 20 poin dan 19 rebounds.
Sementara dari kubu Satria Muda, Dior Lowhorn jadi penyumbang poin terbanyak dengan 25 poin dan 20 rebounds.