Suara.com - Legenda bulutangkis Indonesia, Christian Hadinata, tak menampik jika pasangan ganda campuran nomor satu dunia asal China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, favorit peraih medali emas Olimpiade 2020 Tokyo.
Namun, berdasarkan pengalaman Christian, pemain atau pasangan paling dominan sepanjang tahun, seringkali terpeleset saat berlaga di Olimpiade.
Hal itu membuat Koh Chris—sapaan akrab Christian Hadinata—cukup yakin wakil-wakil Indonesia di sektor ganda campuran masih punya peluang untuk menjegal dominasi Zheng/Huang.
"Kalau dari pengalaman Olimpiade sebelumnya, favorit itu belum tentu bisa juara Olimpiade. Banyak yang difavoritkan justru terpeleset atau mainnya tak seperti di turnamen sebelum Olimpiade," kata Christian Hadinata kepada Suara.com, di Galeri Indonesia Kaya, kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Baca Juga: Kalahkan Spanyol, Ini Negara Paling Banyak Menangi Kelas MotoGP
Peraih dua medali emas Kejuaraan Dunia 1980 itu juga menjelaskan aspek momentum sangat berpengaruh dalam turnamen sebesar Olimpiade.
Ia mencontohkan kasus Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro lalu.
Sebagaimana diketahui, dalam kurun waktu satu tahun menjelang Olimpiade 2016, Owi/Butet—sapaan akrab Tontowi/Liliyana—tampil inkonsisten.
Mereka tercatat hampir selalu kalah saat menghadapi wakil China, Zhang Nan/Zao Yunlei, yang menjadi favorit peraih medali emas Olimpiade 2016.
Namun, saat multievent empat tahunan itu bergulir, Owi/Butet yang tak diunggulkan justru tampil luar biasa.
Baca Juga: Marc Marquez: Honda Tak Terima Bila Motor Lain...
Mereka sukses membungkam Zhang Nan/Zhao Yunlei di babak kedua dengan skor 21-16 dan 21-15, sebelum akhirnya keluar sebagai juara.
Christian Hadinata berharap pengalaman Owi/Butet bisa menjadi motivasi lebih bagi wakil ganda campuran Indonesia, seperti Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.
"Jadi tak perlu berkecil hati. Tapi tetap ya kita jangan hanya mengandalkan hal-hal seperti itu (favorit belum tentu juara Olimpiade). Mereka harus tetap berjuang dibarengi dengan motivasi dan latihan yang keras," tukas pria yang kini melatih di PB Djarum.
Olimpiade 2020 Tokyo akan berlangsung pada 24 Juli hingga 9 Agustus 2020 mendatang. Sebelum sampai ke putaran final Olimpiade 2020, cabang olahraga bulu tangkis akan membuka periode kualifikasi pada 29 April 2019 hingga 26 April 2020.