Pelatih Akui Absennya Pemain Naturalisasi Ini Rugikan Satria Muda

Selasa, 19 Maret 2019 | 18:25 WIB
Pelatih Akui Absennya Pemain Naturalisasi Ini Rugikan Satria Muda
Pebasket naturalisasi Indonesia, Jamarr Andre Johnson, dalam perkenalan skuat Satria Muda Pertamina Jakarta di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (14/11/2018). [Dok. Satria Muda]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih Satria Muda Pertamina Jakarta, Youbel Sondakh mengakui absennya pemain naturalisasi Jamarr Andre Johnson menjadi kerugian bagi timnya jelang menghadapi Stapac Jakarta di laga final Indonesian Basketball League (IBL) 2018/2019.

Jamarr Andre Johnson harus absen di laga final IBL 2018/2019 lantaran mengalami cedera achiles. Cedera itu didapat saat Satria Muda menghadapi NSH Jakarta pada laga pertama semifinal, 8 Maret lalu.

Youbel tak menampik kehilangan satu legiun asing membuat Satria Muda sedikit dirugikan. Tapi, sebagai sebuah tim yang solid, Ia yakin para pemain lokal mampu menutup kekosongan yang ditinggalkan Jamarr.

"Kehilangan Jammar (Andre Johnson) tentu saja berpengaruh bagi kami, namun hal ini menjadi kesempatan bagi pemain-pemain lokal kami untuk dapat step up," kata Youbel Sondakh di The Hook, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (19/3/2019).

Baca Juga: Kisah Klan Mainaky, dari Ternate untuk Prestasi Bulutangkis Indonesia

Selama musim reguler IBL 2018/2019, Jamarr Johnson bersama Dior Alexander Lowhorn menjadi dua pilar penting bagi Satria Muda.

Power forward asal Amerika Serikat itu memiliki rata-rata 17,39 poin per game.

Power forward milik Satria Muda Pertamina Jakarta, Jamarr Andre Johnson saat mengikuti sesi latihan tim di GMSB, Kuningan, Jakarta, Kamis (7/3/2019). (Suara.com/Arief Apriadi)
Power forward milik Satria Muda Pertamina Jakarta, Jamarr Andre Johnson saat mengikuti sesi latihan tim di GMSB, Kuningan, Jakarta, Kamis (7/3/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]

Masalah Satria Muda tak hanya soal Jamarr seorang. Selama musim reguler, sang juara bertahan tak mampu membendung dominasi Stapac dengan dua kali menelan kekalahan.

Youbel menyadari jika musim reguler berbeda dengan laga final. Karena itu, mantan pemain Satria Muda Pertamina itu masih optimis timnya mampu mempertahankan gelar juara.

"Selayaknya partai final, kami harus mengusahakan semua cara supaya kami mendapatkan hasil yang terbaik di partai final nanti," papar Youbel.

Baca Juga: Pulang ke Tanah Air, Hendra/Ahsan Justru Dilarang ke Luar Kota, Kenapa?

"Ada dampak positif dan dampak negatif dari absennya Jamarr, namun kita memilih untuk fokus pada sisi positifnya. Saya yakin pemain-pemain lain dapat step up dan mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Jammar," tukasnya.

Pelatih Satria Muda Pertamina Jakarta, Youbel Sondakh (kiri), usai konferensi pers laga final IBL 2018/2019 di The Hook, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (19/3/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]. [Dok. IBL]
Pelatih Satria Muda Pertamina Jakarta, Youbel Sondakh (kiri), usai konferensi pers laga final IBL 2018/2019 di The Hook, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (19/3/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]. [Dok. IBL]

Laga final El Clasico ini, mengambil format Best-of-3. Artinya, tim yang mampu meraih dua kemenangan lebih dulu, maka berhak keluar sebagai juara.

Laga pertama akan berlangsung pada 21 Maret di kadang Satria Muda yakni Britama Arena, Jakarta. Sementara laga kedua akan berlangsung pada 23 Maret di GOR C-Tra Arena, Bandung yang dijadikan Stapac sebagai kandangnya.

Namun, jika kedudukan sama kuat 1-1, laga penentuan akan dilangsungkan pada 24 Maret. C-Tra Arena akan tetap menjadi venue pertandingan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI