Suara.com - Jumat (15/3/2018), Rionny Mainaky resmi menjadi pelatih kepala tunggal putri pelatnas PBSI. Juru taktik kelahiran Ternate, Maluku Utara, itu akan aktif melatih Gregoria Mariska Tunjung pada 1 April 2019 mendatang.
Rionny masih melatih timnas bulu tangkis Jepang hingga 27 Maret 2019. Adik kandung dari Richard Mainaky itu baru akan bertolak ke Indonesia satu hari setelahnya, atau tanggal 28 Maret.
Sebelum pulang ke kampung halaman, Rionny mendapat upacara perpisahan dari tim nasional bulu tangkis Jepang. Lelaki 53 tahun itu diberikan hadiah istimewa berupa jersey timnas bulu tangkis Jepang lengkap dengan tanda tangan seluruh pemain.
"Saya mendapatkan kaos tim nasional Jepang yang ditandatangani seluruh pemain," kata Rionny Mainaky saat dihubungi wartawan, Senin (18/3/2019).
Baca Juga: Jepang Sebenarnya Enggan Melepas Rionny Mainaky
"Selain itu, saya juga mendapat satu pasang celana dan baju bercorak tentara untuk kenang-kenangan. Karena mereka tahu saya suka model army," imbuh Rionny.
Sebagaimana diketahui, timnas bulu tangkis Jepang pada awalnya enggan melepas Rionny Mainaky. Rionny yang membawahi sektor ganda putra dinilai punya peran krusial bagi tim Negeri Matahari Terbit menuju Olimpiade 2020.
Namun tekad Rionny, yang melatih timnas Jepang sejak 2010 silam, sudah bulat untuk kembali ke Tanah Air. Selain sudah merasa jenuh, Ia juga merasa tertantang untuk mengembalikan kehormatan tunggal putri Indonesia di kancah internasional.
PBSI sendiri kepincut Rionny yang memiliki rekam jejak yang cukup mentereng bersama Jepang. Anak ketiga dari tujuh Mainaky bersaudara itu dinilai berhasil mengangkat prestasi ganda putra Jepang.
Bukti keberhasilan Rionny bisa dilihat kala dua ganda putra Negeri Sakura sukses menduduki peringkat lima besar dunia. Takeshi Kamura/Keigo Sonoda kini berada diperingkat ketiga, sementara Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe di peringkat kelima.
Baca Juga: Jadi Pelatih Tunggal Putri, Rionny: Saya Kalau Melatih Targetnya Juara
Selain piawai menangani sektor ganda putra, Rionny juga memiliki pengalaman melatih sektor lain termasuk tunggal putri. Hal itu didapatkannya kala menjadi pelatih di klub bulutangkis Jepang, Unisys.