Kisah Klan Mainaky, dari Ternate untuk Prestasi Bulutangkis Indonesia

Senin, 18 Maret 2019 | 13:29 WIB
Kisah Klan Mainaky, dari Ternate untuk Prestasi Bulutangkis Indonesia
(Dari kiri) Rexy Mainaky, Rionny Mainaky, dan Richard Mainaky. Ketiganya merupakan klan Mainaky atau Mainaky bersaudara yang telah banyak berjasa bagi bulutangkis Indonesia. [Humas PBSI/Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Richard Sang Pelopor

Kepala pelatih ganda campuran pelatnas PBSI, Richard Mainaky [Humas PBSI]
Kepala pelatih ganda campuran pelatnas PBSI, Richard Mainaky [Humas PBSI]

Kesuksesan klan Mainaky di dunia bulutangkis tak datang secara tiba-tiba. Bagaikan kisah petualangan, semuanya diawali dari sebuah langkah kecil.

Richard Mainaky lah yang mengawali langkah kecil itu. Setelah sang kakak Marinnus Thomas Mainaky lebih memilih menjadi pendeta, Richard menjadi pemimpin klan Mainaky dalam menjajaki dunia bulutangkis.

Richard yang merupakan anak kedua dari pasangan Jantje Rudolf Mainaky dan Venna Heuvelman, mulai merambah dunia bulutangkis sejak belia.

Baca Juga: Kisah Sabrina Sameh, Pebalap Cantik yang Banting Setir dari Drag Race

Sempat bercita-cita sebagai seorang tentara, Richard kecil nyatanya serius menimba ilmu bulu tangkis dengan merantau ke Jakarta dan bergabung dengan PB 56.

Dirinya menjadi pembuka jalan sekaligus panutan bagi adik-adiknya yang pada akhirnya ikut terjun di dunia bulutangkis, seperti Rionny Mainaky, Rexy Mainaky, Marleve Mainaky, serta Karel Mainaky.

Pelatih Ganda Campuran Pelatnas PBSI, Richard Mainaky (kanan), memantau latihan anak didiknya. [AFP/Bay Ismoyo]
Pelatih Ganda Campuran Pelatnas PBSI, Richard Mainaky (kanan), memantau latihan anak didiknya. [AFP/Bay Ismoyo]

Karier Richard Mainaky sebagai pemain bisa dibilang kurang mentereng. Sempat bergonta-ganti sektor dari tunggal putra, ganda putra, hingga ganda campuran, prestasi Richard tak kunjung cemerlang.

Peruntungannya justru berubah saat memutuskan gantung raket pada 1994 silam. Dirinya yang berasal dari PB Tangkas, memilih kembali ke klub sebagai pelatih, menggantikan Herry Iman Pierngadi yang ditarik ke Pelatnas PBSI.

Dua tahun berselang Richard diberi mandat kembali ke Pelatnas PBSI sebagai asisten pelatih ganda campuran. Sejak saat itulah tangan dingin pria 54 tahun mulai membuahkan hasil cemerlang.

Baca Juga: Gara-gara Ini Tontowi dan Liliyana Kembali Dipersatukan

"Memang, jiwa saya sebagai pelatih sudah ada sejak di PB Tangkas. Saya sempat bawa anak didik saya menjadi juara nasional. Dari situ bisa dilihat bahwa saya mungkin punya talenta juga," ujar Richard Mainaky kepada Suara.com beberapa waktu lalu.

Sejak saat itu, karier Richard Mainaky di dunia kepelatihan terus bersinar. Berbagai gelar juara mampu dipersembahkan anak didiknya di sektor ganda campuran. Mulai dari All England, Kejuaraan Dunia, hingga medali emas Olimpiade.

Kini, pelatih berjuluk Tangan Besi itu masih aktif menggembleng sektor ganda campuran PBSI. Dirinya punya misi untuk meloloskan dua wakil ke Olimpiade 2020 Tokyo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI