Memulai karier kepelatihan di Jepang pada 1992, ketangkasan Rionny Minarti menjadi juru taktik mulai terlihat kala menukangi tim putra YKK Kyushu.
Saat itu, Rionny yang juga merangkap sebagai pemain, sukses meraih empat gelar juara liga bulutangkis Jepang dalam periode 1992-1997.
Kemesraan Rionny dan Negeri Sakura nyatanya sempat berakhir pada 2004 silam. Dirinya memutuskan pulang ke Tanah Air, sebelum lima tahun kemudian kembali bertolak ke Jepang untuk menjadi pelatih di klub bulutangkis Nihon Unisys.
Latih Timnas Jepang
Baca Juga: Kisah Sabrina Sameh, Pebalap Cantik yang Banting Setir dari Drag Race
Karier Rionny Mainaky di Unisys tak berlangsung lama. 12 bulan kemudian dirinya mendapat mandat dari Asosiasi Bulutangkis Jepang (NBA) untuk menukangi sektor ganda putra mereka.
Hasilnya cukup memuaskan, hingga kontraknya berakhir sejak All England 2019 pekan lalu, prestasi para Arjuna Negeri Matahari dibuatnya melesat tajam.
Pasangan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda menjadi bukti nyata akan kehebatan racikan taktik Rionny Mainaky.
Tercatat, Kamura/Sonoda dibuat Rionny menjadi ganda putra yang mampu bersaing di level elite. Keduanya kini menempati peringkat tiga dunia dan sempat mencicipi medali perak Kejuaraan Dunia 2018.
Selain Kamura/Sonoda, dua ganda putra lainnya yakni Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe dan Takuto Inoue/Yuki Kaneko turut mendapat tuah Rionny. Kedua pasangan kini masuk dalam Top 15 besar dunia.
Baca Juga: Gara-gara Ini Tontowi dan Liliyana Kembali Dipersatukan
Ajakan PBSI