Seri F1 Pembuka 2019 Bakal Beda, Karena Charlie Whiting Berpulang

Kamis, 14 Maret 2019 | 11:20 WIB
Seri F1 Pembuka 2019 Bakal Beda, Karena Charlie Whiting Berpulang
Race Director F1 Charlie Whiting, dalam konferensi pers di Autodromo Hermanos Rodriguez, Mexico City. Diabadikan pada 26 Oktober 2017 [AFP/Ronaldo Schemidt].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kurang dua hari menjelang pentas laga Formula One (F1) seri pembuka, Grand Prix atau GP Australia 2019, Charlie Whiting, salah satu tokoh kunci balap jet darat berpulang secara mendadak.

Dikutip dari formula1.com, Charlie Whiting meninggal di Melbourne, Australia pada Kamis pagi (14/3/2019), atau dua hari menjelang GP Australia 2019 akibat pulmonary embolism atau emboli paru.

Yaitu suatu gangguan kesehatan, di mana satu atau lebih aliran pembuluh arteri dalam paru-paru mengalami hambatan akibat gumpalan darah. Biasanya ditandai dengan napas yang pendek-pendek, seperti dikutip dari mayoclinic.org.

Semasa hidupnya, lelaki kelahiran 12 Agustus 1952 ini berkarya sebagai Race Director atau direktur penyelenggaraan balap di Federation Internationale de l'Automobile (FIA) F1, sejak 1997.

Sebelumnya, Charlie Whiting mengawali karier dengan bergabung di tim F1 Hesketh pada 1977, lalu pindah ke Brabham sekitar 1980-an. Kemudian bekerja di FIA F1 World Championship mulai 1988.

Selain menjadi Race Director, beberapa pos kerja yang ditempatinya adalah Safety Delegate, Permanent Starter, dan Kepala F1 Technical Department. Beberapa tugas terpenting yang diembannya adalah mengontrol kinerja Christmas Tree atau lampu start menjelang balap, mengawasi peraturan F1 agar dilaksanakan sebagaimana mestinya, serta mengurus logistik ke manapun sirkus jet darat menggelar balapan.

Ucapan dukacita antara lain datang dari Jean Todt, President FIA yang menyatakan, "Sangat berduka atas kepergiannya yang mendadak. Saya mengenal Charlie Whiting selama bertahun-tahun dan beliau adalah Racing Director yang hebat, seorang figur sentral dan unik di F1, yang membawa etika dan semangat dari cabang olah raga fantastis ini. F1 kehilangan seorang kawan terpercaya, sekaligus duta karismatik, yang ada dalam diri Charlie. Saya bersama jajaran FIA, dan seluruh komunitas motorsport menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga dan para sahabatnya, sekaligus para pencinta balap F1."

Sementara Ross Brawn, Managing Director, Motorsports, F1, menyampaikan bahwa ia sudah mengenal Charlie Whiting sepanjang bekerja di dunia balap.

Driver F1 dari kiri ke kanan:  Sebastian Vettel, Kimi Raikkonen, Lewis Hamilton,  Valtteri Bottas,  Max Verstappen,  Daniel Ricciardo. Tengah: Nico Hulkenberg, Carlos Sainz, M Stoffel Vandoorne,  Fernando Alonso,  Sergio Perez,  Esteban Ocon,  Pierre Gasly,  Brendon Hartley. Paling belakang: Romain Grosjean,  Kevin Magnussen,  Sergey Sirotkin,  Lance Stroll,  Marcus Ericsson dan Charles Leclerc. Diambil di F1 GP Abu Dhabi 2018 [AFP/Giuseppe Cacace]
Driver F1 dari kiri ke kanan: Sebastian Vettel, Kimi Raikkonen, Lewis Hamilton, Valtteri Bottas, Max Verstappen, Daniel Ricciardo. Tengah: Nico Hulkenberg, Carlos Sainz, M Stoffel Vandoorne, Fernando Alonso, Sergio Perez, Esteban Ocon, Pierre Gasly, Brendon Hartley. Paling belakang: Romain Grosjean, Kevin Magnussen, Sergey Sirotkin, Lance Stroll, Marcus Ericsson dan Charles Leclerc. Diambil di F1 GP Abu Dhabi 2018 [AFP/Giuseppe Cacace]

"Kami dahulu mengawali pekerjaan sebagai mekanik, menjadi sahabat, dan telah begitu lama bersama-sama di berbagai trek balap F1 di seluruh penjuru dunia," kenangnya. 

Tak heran, Ross Brawn begitu berduka mendengar kabar menyedihkan itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI