Patahkan Sentimen Negatif, Pedoman e-Sports Siap Digodok

Selasa, 12 Maret 2019 | 22:05 WIB
Patahkan Sentimen Negatif, Pedoman e-Sports Siap Digodok
Ilustrasi turnamen e-Sports. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Olahraga elektronik atau e-Sports telah menjadi fenomena tersendiri di kalangan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini. Namun, kemunculannya memicu pro dan kontra.

Banyak yang menyikapi e-Sports dengan positif, namun tak sedikit yang menulai olahraga berbasis game itu berdampak buruk dan terkesan hanya membuang-buang waktu.

IeSPA selaku federasi cabang olahraga e-Sports di Indonesia, menyadari jika sentimen negatif terhadap cabang olahraga baru ini masih terpelihara baik dalam masyarakat Indonesia.

Karena itu, bersama tujuh lembaga pemerintah, mereka akan coba menggodok pedoman khusus demi membentuk ekosistem e-Sports Tanah Air ke ranah yang lebih positif.

Baca Juga: Bertemu Bos MotoGP, Jokowi Nyatakan Indonesia Siap Gelar MotoGP 2021

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum IeSPA Angki Trijaka usai menghadiri konferensi pers jelang final Piala Presiden e-Sports 2019 di Thamrin Nine, Jakarta, Selasa (12/3/2019).

"Masalah paling serius dari e-Sports di Indonesia adalah adanya tanggapan negatif khususnya dari masyarakat yang konservatif dan tak ada hubungannya dengan e-Sports itu sendiri," kata Angki.

"Karena itu harus dibahas dengan kementerian terkait agar tanggapan miring tentang e-Sports di masyarakat ini bisa diubah," sambungnya.

Wakil Ketua Umum IeSPA (Indonesia eSports Association), Angki Trijaka, usai menghadiri konferensi pers jelang final Piala Presiden e-Sports 2019 di Thamrin Nine, Jakarta, Selasa (12/3/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Wakil Ketua Umum IeSPA (Indonesia eSports Association), Angki Trijaka, usai menghadiri konferensi pers jelang final Piala Presiden e-Sports 2019 di Thamrin Nine, Jakarta, Selasa (12/3/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]

Angki mengatakan, isu besar yang sejak dulu melekat di masyarakat terkait e-Sports adalah main game identik dengan buang-buang waktu dan merugikan kesehatan.

Padahal, kata Angki, e-Sports di sisi lain merupakan industri kreatif baru yang berdampak positif salah satunya pada sektor perekonomian masyarakat.

Baca Juga: Kemenpora Guyur Timnas U-22 Bonus Rp 2,1 M, Hendra / Ahsan Dapat Berapa?

"Karena itu, besok (Rabu, 13 Maret 2019) kami akan membahas hal ini," kata Angki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI