Suara.com - Pelatih NSH Jakarta, Wahyu Widayat Jati tak bisa menyembunyikan kekecewaan usai timnya dibungkam Satria Muda Pertamina Jakarta di laga pertama semifinal Indonesian Basketball League (IBL) 2018/2019 pada Jumat (8/3/2019) kemarin.
Pelatih yang akrab disapa Cacing itu menyalahkan para pemainnya terlalu malas menggalang pertahanan, hingga keunggulan di dua kuarter awal gagal dipertahankan.
NSH Jakarta takluk dari Satria Muda Pertamina Jakarta dengan skor telak 62-81. Padahal, hingga akhir kaurter kedua mereka sempat unggul tipis 46-41.
"Di dua kuarter terakhir kita boleh dibilang tampil malas dalam sisi pertahanan. Atau mungkin para pemain sudah menganggap Satria Muda hanya segitu saja mainnya," semprot Wahyu Widayat Jati usai laga di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Kuningan, Jakarta, Jumat (8/3/2019).
Baca Juga: Menang Telak, Stapac Jakarta Tempatkan Satu Kaki di Final IBL
NSH Jakarta bisa dibilang tampil buruk dalam laga kali ini. Presentase field of goal mereka terus menurun selepas kuarter kedua hingga mentok di angka 40 persen.
Melempemnya penampilan dua legiun asing juga menjadi masalah bagi NSH Jakarta. Tercatat mesin pencetak angka mereka, Dashaun Wiggins hanya mencetak 16 poin dan lima rebounds, disusul 14 angka dari Anthony Simpson.
Wahyu Widayat Jati berharap kekalahan ini bisa menjadi pelecut semangat anak latihnya. Di laga kedua babak semifinal, Andre Rorimpandey dan kolega diharap bisa segera bangkit.
"Saya bilang pada pemain, ini pelajaran berharga karena kita dihukum. Semoga ini jadi wake up call agar pemain mengerti kenapa kita kalah walaupun saya rasa kita tidak pantas menerima hasil ini," tukas Cacing.
Laga kedua babak semifinal IBL 2018/2019 antara NSH Jakarta menghadapi Satria Muda Pertamina Jakarta sendiri akan berlangsung hari ini, Sabtu (9/3/2019) di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Kuningan, Jakarta.
Baca Juga: Jelang Semifinal IBL, Satria Muda Tak Mau Lagi Dipecundangi NSH