Suara.com - Caesar Surabaya di laga pertama semifinal IBL di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Kuningan, Jakarta, Jumat (8/3/2019).
Stapac Jakarta menang dengan skor telak 87-66. Sempat tertinggal 20-22 di kuarter pertama, tim yang dinakhodai Giedrius Zibenas itu mampu bangkit di tiga kuarter akhir.
Giedrius Zibenas mengakui timnya tak tampil baik terutama di kuarter pertama. Libur panjang usai musim reguler berakhir disebutnya berdampak buruk pada permainan Kaleb Ramot Gemilang dan kolega.
Sebagaimana diketahui, Stapac Jakarta menjadi satu dari dua tim yang berhak otomatis lolos ke semifinal IBL 2018/2019 usai menempati posisi puncak klasemen Divisi Putih.
Baca Juga: Ranieri Resmi Ditunjuk Sebagai Pelatih Baru AS Roma
Hal itu membuat jatah libur mereka bertambah panjang karena harus menunggu calon lawan bertanding di babak perempat final yang berlangsung pada 1-3 Maret di Hi Test Arena Batam.
"Tiga minggu libur tanpa pertandingan tak bagus untuk kita. Hal itu membuat pemain tak langsung merasakan atmosfir pertandingan. Itulah yang membuat kita memulai laga dengan sangat buruk," ujar Giedrius Zibenas di GMSB, Kuningan.
Lebih jauh, pelatih asal Lithuania itu membeberkan kunci kemenangan Stapac atas Pacific Caesar. Menurutnya, strategi mematikan small forward Pacific, Hardian Wicaksono berjalan sukses.
Tercatat, Hardian Wicaksono yang kerap menjadi pendulang poin bagi Pacific hanya dibiarkan mencetak tiga angka dalam 31 menit berada di atas lapangan.
"Kita berusaha sebisa mungkin membuat dia lelah dan Kaleb (Ramot Gemilang) melakukan tugasnya dengan baik. Kaleb membuat dia lelah dengan pergerakannya," papar pelatih yang akrab disapa Ghibbi itu.
Baca Juga: All England 2019: Laju Tommy Sugiarto Terhenti di Perempat Final
Legiun asing Stapac, Savon Goodman berhasil menjadi pendulang angka terbanyak timnya. Center bernomor punggung lima itu sukses mencatatkan 26 poin, sembilan rebound dan satu asist.