Suara.com - Pelatih Stapac Jakarta, Giedrius Zibenas akhirnya angkat bicara terkait tudingan kubu Pelita Jaya Basketball yang menyebut tinggi Kendal L. Yancy tak sesuai regulasi Indonesian Basketball League (IBL).
Menurut Giedrius, tudingan Pelita Jaya terhadap pemain asingnya itu merupakan tindakan kotor, jika tak boleh disebut curang!
Kemungkinan besar, kata Giedrus, tudingan itu adalah akal-akalan Pelita untuk mengganggu konsentrasi para pemainnya.
"Saya pikir itu adalah gaya main kotor yang dilakukan Pelita (Jaya). Kalau kami sih tak ingin main kotor seperti itu, kami hanya ingin bermain basket saja!" ujar Giedrius Zibenas di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Kuningan, Jakarta.
Baca Juga: Lionel Messi Resmi Kembali ke Timnas Argentina
Sebagai informasi, protes Pelita Jaya yang meminta pihak IBL untuk mengukur ulang tinggi Kendal L. Yancy baru-baru ini pada akhirnya ditolak IBL.
Direktur IBL, Hasan Gozali menyebut postur point guard Stapac itu sudah sesuai dengan aturan tinggi badan pemain asing bertipe small man, yakni tak boleh melebihi 188 cm.
Entah kebetulan atau tidak, Pelita Jaya sendiri pada akhirnya gagal menantang Stapac Jakarta di semifinal IBL 2018/2019.
Tim asuhan Fictor Gideon Roring itu harus mengakhiri musim lebih cepat usai kandas di tangan Pacific Caesar Surabaya pada babak play-off yang berlangsung di Hi Test Arena Batam pada 1-3 Maret 2019.
Seakan ingin membalas aksi protes Pelita soal tinggi Kendal L. Yancy, Giedrus melontarkan pernyataan yang terkesan menyindir kegagalan rivalnya melangkah ke semifinal.
Baca Juga: Real Madrid Segera Jual Sergio Ramos?
"Jika ada seorang atau tim yang ingin bermain kotor di sana (Pelita Jaya), ya semoga liburan mereka menyenangkan!" tukas pria yang akrab yang disapa Ghibbi itu.
Stapac Jakarta sendiri akan menjalani laga semifinal menghadapi Pacific Caesar Surabaya hari ini, Jum'at (8/3/2019). Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Kuningan, Jakarta, akan menjadi saksi siapa tim yang akan mengunci kemenangan di leg pertama.