Suara.com - Pasangan ganda campuran Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, enggan memusingkan hasil undian All England 2019. Tercatat, empas wakil ganda campuran Indonesia harus 'saling sikut' di babak pertama.
Kurang menguntungkannya hasil undian dinilai Hafiz/Gloria sudah menjadi sebuah risiko bagi sebuah negara yang mengirimkan banyak wakil ke suatau turnamen.
Setiap wakil disebutnya hanya harus tampil maskimal. Siapa yang siap dia yang menang.
"Ya All England itu kan memang kita mengirim enam pasang ganda campuran, dan hampir semuanya masuk main draw—bukan seeded. Jadi, ya otomatis bisa langsung bertemu teman sendiri, itu sudah risiko," ujar Hafiz kepada Suara.com di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Begini Aksi Luna Maya Saat Olahraga, Eitss Ada yang Pas Bareng Mantan Nih
Sebagaimana diketahui, dari enam wakil yang dikirimkan Indonesia, empat diantaranya akan saling bentrok di babak pertama All England 2019.
Mereka adalah Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow, dan Alfian Eko Prasetya/Marsheilla Gischa Islami.
Hafiz/Gloria bakal berebut tiket babak kedua dengan Praveen/Melati. Ini akan menjadi pertemuan ketiga kedua pasangan setelah dalam dua laga sebelumnya berakhir imbang 1-1.
Hafiz/Gloria berhasil menang di pertemuan perdana di ajang Korea Open 2018 dengan skor 21-16, 20-22, dan 21-13.
Sementara saat bentrok di Malaysia Masters 2019, Praveen/Melati unjuk kebolehan dengan menang dua gim langsung, 21-14 dan 24-22.
Baca Juga: Masih Ingat Pevoli Cantik Sabina? Begini Sosoknya Sekarang, Bikin Pangling
"Karena kita ada enam pasang yang bertanding, jadi yang akan membedakan (menang dan kalah) nanti hanya soal kesiapan dan mentalitas masing-masing pemain saja," tukas Hafiz.
Di All England 2019, Hafiz/Gloria sendiri menjadi satu-satunya wakil ganda campuran Indonesia yang masuk dalam daftar seeded. Mereka menempati unggulan kedelapan.
All England 2019 bakal berlangsung pada 6-10 Maret mendatang di Arena Birmingham, Inggris. Turnamen bulutangkis tertua di dunia itu akan memperebutkan total hadiah 1 juta dolar AS (sekitar Rp 14,1 miliar).