Bila Gagal dengan Winny, Tontowi Bakal 'Dikawinkan' Lagi dengan Della?

Rabu, 27 Februari 2019 | 09:20 WIB
Bila Gagal dengan Winny, Tontowi Bakal 'Dikawinkan' Lagi dengan Della?
Pasangan anyar ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Della Destiara Haris, terhenti di babak pertama Hong Kong Open 2018 setelah kalah dari Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang), dengan skor 15-21 dan 9-21, Selasa (13/11/2018). [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti mengatakan, tak menutup kemungkinan Tontowi Ahmad dan Della Destiara Haris akan ‘dikawinkan’ lagi.

Saat ini PBSI masih memantau performa Tontowi bersama partner barunya, Winny Oktavina Kandow.

Sebagaimana diketahui, Tontowi/Winny telah menjalani debut di turnamen Barcelona Spain Masters 2019, pekan lalu. Keduanya dinilai sudah tampil cukup baik dengan berhasil lolos hingga perempat final.

Namun, sebagai pemain muda, penampilan Winny dinilai masih kurang padu dan percaya diri.

Baca Juga: Potret Nicole yang Video Syur dengan Juara Dunia F1 Lewis Hamilton Tersebar

PBSI disebut Susy bakal melakukan evaluasi setelah Tontowi/Winny mengikuti turnamen keempat di salah satu BWF World Tour zona Asia.

"Kita masih ada Della (Destiara Haris) juga kan. Jadi ada beberapa opsi ke depan. Kita sambil lihat (performa Tontowi/Winny). Itulah kenapa Della masuk SK (Surat Keputusan) Prioritas juga," terang Susy, beberapa waktu lalu.

Untuk diketahui, Della merupakan atlet ganda putri kelima yang mendapat SK Prioritas. Selain dijadikan opsi partner Tontowi Ahmad di sektor ganda campuran, pebulutangkis 26 tahun itu juga menjadi 'cadangan' di sektor ganda putri.

"Di sektor ganda putri juga, kalau misalkan Rizki Amelia Pradipta/Ni Ketut Mahadewi Istarani tidak bisa masuk (peringkat minimal kualifikasi Olimpiade 2020) kan Della bersama Rizki masih memiliki peringkat (BWF) di jajaran atas," ujar Susy.

Baca Juga: Tempati Posisi Keempat, Rossi Pede Tatap Seri Perdana MotoGP 2019

"Jadi strategi-strategi ini bukan hanya masalah teknis (di lapangan). Tapi saat pengiriman pemain, penentuan partner, penghitungan poin, itu memang lebih sulit, apalagi ini menuju Olimpiade (2020)," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI