Suara.com - Atlet angkat besi nasional Eko Yuli Irawan berhasil menyabet medali emas dalam Piala Dunia Angkat Besi yang berlangsung di Fuzhou, China, pada 22-27 Februari.
"Eko berhasil meraih satu emas dan dua medali perak. Sedangkan atlet lain Deni mendapatkan satu medali perak dan dua medali perunggu," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABBSI) Alamsyah dalam pesan singkat kepada Antara di Jakarta, Sabtu (23/2/2019).
Eko yang turun pada kelas 61 kilogram putra meraih total angkatan 297 kilogram. Angkatan itu terdiri dari angkatan snatch 136 kilogram dan angkatan clean and jerk 161 kilogram.
Pelatih pemusatan latihan nasional PB PABBSI Dirja Wihardja mengatakan hasil yang dicapai Eko Yuli di Piala Dunia 2019 di China itu semakin memuluskan langkahnya untuk lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Atletnya Hamil, Pelatnas Angkat Besi Kelimpungan Cari Pengganti
"Hasil itu akan mempertahankan posisi Eko pada peringkat delapan besar dunia. Tapi, Eko masih harus mengikuti lima hingga enam kejuaraan lain kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020," kata Dirja.
Dirja menambahkan peluang Eko akan semakin besar jika dia dapat meraih medali emas dalam Kejuaraan Asia 2019 di Ningbo, China pada 18-28 April.
"Piala Dunia 2019 di Fuzhou itu adalah kejuaraan berkategori perak. Sedangkan Kejuaraan Asia di Ningbo adalah kejuaraan dengan kategori emas," ujar Dirja.
Pada perlombaan kelas 67 kilogram putra, atlet lain Indonesia Deni meraih medali perunggu dengan total angkatan 305 kilogram. Angkatan Deni itu terdiri dari angkatan snatch 135 kilogram dan angkatan clean and jerk 170 kilogram.
Medali emas kelas 67 kilogram putra diraih atlet Korea Utara Pak Jong Ju dengan total angkatan 318 kilogram. Sedangkan atlet China Huang Minhao mendapatkan medali perak setelah menempati posisi kedua dengan total angkatan 314 kilogram.
Baca Juga: Sempat Punya Berat Badan 29 Kg, Pria Ini Sekarang Jadi Jawara Angkat Besi