Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi geram dengan kinerja anak buahnya di Deputi IV Kemenpora. Hal itu menyusul belum juga cairnya anggaran pemusatan latihan (pelatnas) menuju SEA Games 2019 dan kualifikasi Olimpiade 2020.
Sebagaimana diketahui, selepas tampil di Asian Games 2018, para induk cabang olahraga Indonesia langsung melanjutkan persiapan menuju SEA Games 2019 dan kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo.
Namun, dana pelatnas nyatanya tak kunjung cair. Hal itu memaksa masing-masing cabor untuk sementara waktu merogoh kocek sendiri dalam pebiayaan try out dan training camp.
Imam Nahrawi menjelaskan jika dirinya sudah memberi mandat agar Deputi IV bisa mencairkan dana kepada induk cabang olahraga paling lambat pada akhir Januari 2019. Tapi apa daya, perintah itu tak kunjung dilaksanaan hingga sekarang.
Baca Juga: Ivan Kolev: Tak Mudah Menyingkirkan Tira-Persikabo
"Tanya pak Chandra (Plt) Deputi IV, karena mereka sudah kami perintahkan untuk mengucurkan dana di akhir Januari. Kalau sampai awal Februari ini belum ngucur, berarti harus saya evaluasi lagi kinerjanya," ujar Imam Nahrawi di Gedung Kemenpora, Jakarta, Rabu (20/2/2019) malam WIB.
"Saya sudah perintahkan akhir Januari (2019) sudah harus selesai semuanya. Saya sudah minta Sesmenpora (Gatot S Dewa Broto) juga untuk menandatangani Juknis (Petunjuk Teknis) dan Juklak (Petunjuk Pelaksana), tentu kalau sampai Februari ini tidak kelar, akan kami evaluasi lagi, serius atau tidak?" ketusnya.
Lebih jauh, Imam menyebut akan memberikan tenggat waktu kepada Deputi IV untuk mencairkan dana kepada masing-masing cabang olahraga paling lambat tanggal 22 Februari 2019. Jika tak cair juga, kinerja anak buahnya itu akan segera dievaluasi.
"Akan kita lihat sampai tanggal 22 Februari ini. Jika belum selesai, tentu akan kita evaluasi lagi (kinerjanya)," tutur Imam.
Induk cabang olahraga sendiri, diminta Imam, untuk bersabar dalam situasi ini. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu meminta masing-masing cabang olahraga untuk mengikuti mekanisme yang ada agar proses reimbursement atau penggantian uang try out dan training camp bisa berjalan lancar.
Baca Juga: Hajar Tira-Persikabo 2-0, Persija Melenggang ke 8 Besar Piala Indonesia
"Ikuti mekanisme dengan baik dan benar, karena kita tidak ingin setiap anggaran itu tidak bisa dipertanggung jawabkan. Kalau diikuti dengan baik saya kira semua akan baik," tukasnya.