Suara.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti, ikut menyoroti langkah Indonesia yang resmi mencanangkan diri sebagai calon tuan rumah multievent akbar, Olimpiade 2032.
Menurut Susy, jika Indonesia benar-benar ingin menjadi tuan rumah yang baik dalam penyelenggaraan multievent terbesar di dunia itu, banyak fasilitas yang harus segera di bangun atau dibenahi.
Khusus kompleks olahraga Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Susy menilai kondisinya saat ini belum layak untuk menggelar event olahraga sekelas Olimpiade.
Meskipun telah sukses menggelar upacara pembukaan, penutupan, serta 24 pertandingan cabang olahraga Asian Games 2018, fasilitas di kompleks olahraga GBK dinilai Susy masih membutuhkan perbaikan.
Baca Juga: Hadapi Kamboja Indra Sjafri Rotasi Penjaga Gawang Timnas Indonesia U-22?
"Saya lihat kalau untuk Olimpiade sepertinya tak mungkin di Senayan ya. Itu kurang banget, kemarin saja kita setengah mati saat jadi tuan rumah," ujar Susy Susanti saat dihubungi Suara.com, Kamis (21/2/2019).
"Kalau sekarang andalkan Senayan, sepertinya masih kurang ya. Fasilitas kurang, harus dibuat standar olimpide dahulu," imbuhnya.
Di Asian Games 2018 sendiri GBK bukanlah satu-satunya kompleks olahraga yang digunakan Indonesia untuk menggelar berbagai pertandingan. Terdapat Jakabaring Sport City yang dijadikan second venue multievent terbesar bangsa Asia itu.
Jika memang Indonesia benar-benar terpilih sebagai tuan rumah Olimpaide 2032, Susy berharap pemerintah bisa mempersiapkan diri lebih baik lagi dari saat menggelar Asian Games 2018. Pasalnya, seluruh mata dunia akan tertuju kepada Indonesia.
"Olimpiade itu puncak dari event olahraga yang betul-betul pengakuan dunia. Kalau Asian Games itu baru se-Asia. Istilahnya nilai Olimpiade itu sangat luar biasa," ujar Susy.
Baca Juga: Bila Gelar Olimpiade 2032, Persiapan Indonesia Jangan Grasak-Grusuk
"Semua mata akan tertuju di sini. Pertama ini merupakan suatu yang sangat prestisius untuk negara, atlet dan para juara nantinya," tukasnya.