Suara.com - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir berharap single event olahraga bertaraf internasional bisa banyak digelar di Indonesia. Hal ini demi memperbesar peluang memenangkan bidding sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.
Seperti diketahui, Indonesia telah resmi mengajukan diri dalam pencalonan tuan rumah Olimpiade 2032.
Surat pernyataan kesiapan Indonesia menggelar Olimpiade 2032 telah diserahkan ke Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada 11 Februari 2019.
Surat tersebut diserahkan Dubes RI untuk Swiss, Muliaman D. Hadad, ke Sekretariat IOC di Lausanne, Swiss, yang diterima langsung oleh Christophe Dubi, selaku executive director IOC.
Baca Juga: Mike Tyson Klaim Sogok Penjaga Kebun Binatang Rp 141 Juta, untuk Apa?
Erick Thohir mengatakan, dengan banyaknya turnamen olahraga berskala internasional digelar di Tanah Air, hal itu bisa menjadi portofolio atau bukti bahwa Indonesia memang kompeten menggelar event sebesar Olimpiade.
"Menurut saya, langkah selanjutnya setelah pengajuan resmi itu adalah Indonesia harus lebih sering menggelar single event bertaraf internasional sebagai ajang persiapan," ujar Erick Thohir, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Selasa (19/2/2019).
Erick Thohir, yang juga ketua timses (Tim Kampanye Nasional/TKN) pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo - KH. Ma'ruf Amin, pun mencontohkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia Bola Basket (FIBA World Cup).
Bersama Filipina dan Jepang, Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia Bola Basket yang bakal bergulir 2023 mendatang.
Induk cabang olahraga lain dinilai Erick Thohir perlu mengikuti langkah seperti ini.
Baca Juga: Senggolan Motor, Pebalap Nasional M Zaki Meninggal Ditikam
"Dengan sering menggelar kejuaraan-kejuaraan bertaraf internasional, maka selain menjadi salah satu ajang promosi untuk tuan rumah Olimpiade 2032, juga meningkatkan animo masyarakat," jelas Erick.
"Venue yang sudah dibangun juga tidak akan terbengkalai. Apalagi venue-venue yang sudah digunakan untuk Asian Games 2018 lalu sudah memenuhi standar internasional," tukas Erick Thohir.