Lika-liku Richard Mainaky, dari Debt Collector Jadi Pencetak Juara

Rizki Nurmansyah | Arief Apriadi
Lika-liku Richard Mainaky, dari Debt Collector Jadi Pencetak Juara
Pelatih Ganda Campuran Pelatnas PBSI, Richard Mainaky, saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (18/2/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]

"Jadi debt collector sebenarnya memang tak bagus juga sih, tapi itu bumbu-bumbu hidup bagi saya," ujar Richard Mainaky.

Suara.com - Tak ada yang meragukan kehebatan tangan dingin seorang Richard Mainaky dalam mencetak para juara di sektor ganda campuran Indonesia.

Berbagai gelar bergengsi mulai dari All England hingga Olimpiade yang diraih para pasangan ganda campuran Indonesia merupakan buah gemblengan pria kelahiran Ternate, Maluku Utara ini.

Namun, siapa sangka Richard Mainaky sempat merasakan beragam lika-liku kehidupan.

Sebelum bertranformasi menjadi pelatih yang disegani dunia, kakak dari legenda bulutangkis Rexy Mainaky itu sempat berprofesi sebagai debt collector alias penagih hutang.

Baca Juga: Bolehkah Membayar Hutang Puasa Orang Tua yang Sudah Meninggal? Ini Penjelasan Lengkapnya

Semua berawal setelah Richard memutuskan pensiun sebagai pebulutangkis dan keluar dari Pelatnas PBSI pada 1994 silam.

Kepala pelatih ganda campuran pelatnas PBSI, Richard Mainaky [Humas PBSI]
Pelatih Ganda Campuran Pelatnas PBSI, Richard Mainaky [Humas PBSI]

Richard Mainaky yang memang kurang bersinar saat berkarier sebagai pemain, memilih menjadi pelatih di klubnya dulu, PB Tangkas.

Asyik berkarier sebagai pelatih, Richard kemudian mendapat tawaran dari sang paman yang saat itu berporfesi sebagai debt collector.

Awalnya dia hanya iseng. Namun, lama-kelaman Richard menikmati pekerjaan sampingannya itu.

"Saat itu ada waktu cukup banyak, jadi kebetulan om saya banyak yang kerja seperti debt collector, dari Maluku kan banyak memang ya," kata Richard Mainaky saat ditemui Suara.com di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (18/2/2019).

Baca Juga: Pelatnas PBSI Lakukan Rotasi Pelatih, Alasan Kesehatan Jadi Pemicu

"Saya tak tahu juga kok menyenangkan ya (jadi debt collector). Saya ingin coba sekali-sekali. Jadi satu kali mencoba, pergi, saya disuruh nagih, berhasil. Kedua kali saya nagih lagi berhasil," Richard Mainaky menambahkan.