Infografis
Suara.com - Pebalap veteran Monster Energy Yamaha MotoGP, Valentino Rossi mengungkap faktor utama dibalik semangat besarnya yang masih ingin berkarier sebagai rider MotoGP, meski usianya kini sudah 40 tahun.
Menurut pebalap yang lahir di Urbino, Italia pada 16 Februari 1979 tersebut, kegagalan meraih gelar juara di premier class dalam beberapa tahun terakhir merupakan motivasi terbesarnya untuk terus berkompetisi di level tertinggi balap motor Grand Prix.
"Memenangi gelar (juara dunia) ke-10 (dari semua kelas di Grand Prix) adalah mimpi yang masih saya yakini, tetapi itu juga merupakan suatu penyesalan besar karena saya (seharusnya) pantas mendapatkannya," ujar Rossi yang terakhir juara MotoGP pada 2009 tersebut, seperti dilansir Motorsport, Minggu (17/2/2019).
Dalam 23 tahun kariernya sebagai pebalap, Rossi memang tampil sangat impresif dengan raihan sembilan gelar juara dunia, dengan tujuh di premier class.
Baca Juga: Real Madrid Dipermalukan Girona di Santiago Bernabeu
Namun, dalam kecemerlangan itu, pebalap berjuluk The Doctor yang identik dengan nomor 46 itu juga sempat merasakan momen-momen mengecewakan.
Dua kejadian yang disesali Rossi adalah saat gagal meraih gelar juara dunia MotoGP 2006 dan 2015 yang masing-masing terjadi di seri terakhir balapan.
Khusus musim 2006, saat dikalahkan Nicky Hayden, The Doctor mengaku amat menyesal.
"Sirkuit Valencia (Ricardo Tormo) pada 2006, jika saya bisa tetap membalap dengan tenang dan tak terjatuh, saya akan menang (dan meraih gelar juara dunia). Lalu pada seri terakhir musim 2015, saat saya kehilangan gelar juara (dari Jorge Lorenzo juga di Valencia)," sesal Rossi.
Kini, Rossi pun bertekad untuk terus mengejar gelar ke-10 dalam kariernya di kejuaraan MotoGP.
Baca Juga: Soal Kesuksesan Valentino Rossi, Sang Ibunda Tak Pernah Menyangka
Meski mengakui akan sulit, anak dari mantan pebalap Graziano Rossi itu masih punya keyakinan jika target itu bisa tercapai.
