Tak Mau Lagi Pimpin Forki Bila Divoting, Gatot: Itu Tidak Pancasilais

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Jum'at, 15 Februari 2019 | 16:47 WIB
Tak Mau Lagi Pimpin Forki Bila Divoting, Gatot: Itu Tidak Pancasilais
Ketua Umum PB Forki Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo menyampaikan sambutan saat membuka Seleksi Akhir Timnas Inti Karate Asian Games 2018 di Sport Hall Hotel Arra Lembah Pinus, Ciloto, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (11/6). [Antara/Arif Firmansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo menyatakan bersedia maju lagi sebagai ketua umum Pengurus Besar Federasi Olahraga Karatedo Indonesia (PB Forki) dengan satu syarat.

"Jadi saya akan maju lagi bila dipilih secara musyawarah mufakat," kata Gatot usai membuka Kongres ke-15 PB Forki di Jakarta, Jumat (15/2/2019), dilansir Antara.

Kongres Forki yang berlangsung 15-16 Februari, dihadiri perwakilan dari 23 perguruan dan 24 Pengprov untuk menentukan kepengurusan baru.

Kongres tersebut digelar menyusul berakhirnya masa kepemimpinan Gatot Nurmantyo yang memimpin PB Forki sejak 2014.

Baca Juga: Seluruh Atlet Peraih Emas Asian Games Belum Terima Bonus Rumah

Gatot kembali menjadi salah satu kandidat ketua umum PB Forki periode 2019-2023.

Mantan Panglima TNI itu menegaskan bahwa dia tidak mau memimpin suatu organisasi jika mengabaikan salah satu asas Pancasila, yaitu musyawarah dan mufakat.

"Menurut saya kalau voting itu tidak Pancasilais. Jadi kalau forum menginginkan saya untuk maju lagi harus secara musyawarah mufakat. Di luar itu saya tidak mau," ungkap Gatot.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga disebut-sebut sebagai salah satu kandidat untuk ketua umum PB Forki.

Forki, di bawah kepemimpinan Gatot Nurmantyo, pernah membawa Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Kadet-Junior dan U-21 di BSD Tangerang Selatan pada 2015.

Baca Juga: Perjuangan Vaggelis Chatzis, Sang Petinju Bertangan Satu

Indonesia juga mampu merebut 4 medali emas di kejuaraan dunia resmi Federasi Karate Dunia (WKF) itu lewat Ahmad Zigi Zaresta (kata junior perorangan putra), Faqih Karomi (kumite kadet -70 kg putra), Ceyco Georgia Zefanya (kumite junior 59+ kg putra), dan Muhammad Fahmi Sanusi (kumite junior -76 kg putra).

Kemudian pada Asian Games 2018, di bawah komando Gatot Nurmantyo, tim karate Indonesia meraih medali emas lewat Rifky Ardiansyah Arrosyiid, setelah emas terakhir dipersembahkan Hasan Basari pada Asian Games 2002.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI