Tuti menambahkan sosok Purnomo selalu berpesan kepada para atlet atletik nasional untuk terus berjuang demi prestasi Indonesia.
"Bukan berjuang untuk mendapatkan bonus. Penghargaan pasti akan datang jika atlet berjuang untuk prestasi," katanya.
Almarhum sprinter Purnomo Muhammad Yudhi tercatat pernah menjalani kemoterapi karena terkena kanker kelenjar getah bening sejak 2015. Kanker itu sempat sembuh, tapi kembali muncul pada 2017.
Baca Juga: Seluruh Atlet Peraih Emas Asian Games Belum Terima Bonus Rumah