Suara.com - BTN CLS Knights Indonesia kembali menuai hasil minor dalam lanjutan ASEAN Basketball League (ABL) 2018/2019. Kali ini mereka babak belur di tangan Westports Malaysia Dragons dengan skor 84 - 89 di Maba Stadium, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (14/2/2019) malam WIB.
Ini merupakan kekalahan ketiga beruntun yang diderita CLS Knights usai laju tujuh kemenangan beruntun mereka terhenti. Sebelumnya, mereka juga takluk dari Mono Vampire dan Singapore Slingers.
Pelatih CLS Knights, Brian Maurice Rowsom menyesali penampilan Brandon Jawato dan kawan-kawan di laga kali ini. Punggawa klub berjuluk Ksatria Indonesia itu dinilai gagal menerapkan pertahanan yang rapat.
"Poor defense. Sepanjang pertandingan kami banyak melakukan berbagai kesalahan dan tidak cukup awas dalam bertahan," ujar Brian Maurice Rowsom dalam rilis yang diterima Suara.com, Jumat (15/2/2019).
Baca Juga: Hindari Pemalsuan Produk Pelumas, Begini Saran Total Indonesia
"Kami harus mencari solusi untuk meraih kemenangan lagi, salah satunya adalah tidak banyak membuat turnovers dan harus bermain baik khususnya saat bertahan. Demikian juga kami harus memenangi offensive rebound atas lawan," imbuhnya.
Pertahanan CLS Knights memang kurang impresif dalam laga kali ini. Selain melakukan 13 turn over (TO), Maxie Esho dan kolega juga kurang mampu memanfaatkan peluang second ball, dengan hanya mencatatkan sembilan offense rebounds.
Maxie Esho menjadi pencetak poin terbanyak bagi klub yang bermarkas di GOR Kertajaya, Surabaya itu. Center bernomor punggung 18 ini mencatatkan 27 poin dan 10 rebounds.
Sementara Brandon Jawato, Darryl Watkins dan Douglas Herring menjadi punggawa lainnya yang mampu mencetak angka di atas dua digit. Brandon membukukan 10 poin, Watkins 12 poin, dan Douglas Herring mengemas 19 angka.
CLS Knights sendiri akan langsung mengalihkan fokus ke laga ABL 2018/2019 berikutnya. Mereka akan menjamu klub Thailand, Mono Vampire di GOR Kertajaya, Surabaya, Sabtu (16/2/2019).
Baca Juga: Pernah Juara All England, Praveen Jordan Diminta Buktikan Diri Lagi