Suara.com - Salah satu turnamen bulutangkis prestisius di Tanah Air, Superliga 2019, tidak lama lagi akan bergulir.
Tak hanya para pebulutangkis top Indonesia, jajaran pemain top mancanegara juga akan ikut ambil bagian di turnamen ini.
Di tingkat lokal misalnya, para atlet penghuni Pelatnas PBSI, seperti Kevin Sanjaya Sukamuljo hingga Jonatan Christie, dipastikan bakal meramaikan ajang yang mengadopsi format Piala Thomas dan Uber ini.
Namun, keikutsertaan para atlet Pelatnas PBSI di Superliga 2019 menyisakan pertanyaan besar.
Baca Juga: Seluruh Atlet Peraih Emas Asian Games Belum Terima Bonus Rumah
Pasalnya, PBSI sejatinya tak memperbolehkan para atlet Pelatnas turun berlaga di liga-liga bulutangkis.
Terkait hal itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti mengatakan, turnamen Superliga merupakan sebuah pengecualian.
"Khusus Superliga di Indonesia kita perbolehkan dan kita dukung. Itu di depan mata kita dan kita lihat," ujar Susy Susanti saat dihubungi pada, Rabu (13/2/2019) malam WIB.
"Dalam regulasi boleh (bila liga bulutangkisnya diadakan di Indonesia), kalau di luar baru tidak boleh. Sebagai liga (bulutangkis) Indonesia, kita timnas juga ikut mendukung, PBSI menaungi juga," imbuhnya.
Lebih jauh, Susy menjelaskan jika Superliga 2019 dipandang PBSI sebagai ajang pengisi kekosongan.
Baca Juga: Perjuangan Vaggelis Chatzis, Sang Petinju Bertangan Satu
Para atlet yang tidak mengikuti turnamen BWF World Tour di bulan Februari, bisa mendapat kegiatan ekstra agar tetap bisa menjaga performanya.