Suara.com - Impian besar dipendam pebulutangkis putri spesialis ganda campuran Indonesia, Indah Cahya Sari Jamil. Dia berharap bisa menjadi suksesor Liliyana Natsir.
Seperti diketahui, Liliyana Natsir memutuskan pensiun dari kancah bulutangkis dunia usai menjadi runner-up Indonesia Masters 2019, 27 Januari lalu.
Menurut Indah, Liliyana Natsir adalah sosok panutan. Semangat juang mantan parnter Tontowi Ahmad itu dinilainya sangat luar biasa, hingga mampu memberikan berbagai gelar bergengsi bagi Indonesia.
"Harapan saya ingin menggantikan Cik Butet—sapaan akrab Liliyana Natsir. Dia itu tak gampang menyerah, semangat luar biasa, di lapangan dia tak mau kalah," ujar Indah Cahya saat ditemui di kawasan TVRI, Senayan, Jakarta, Kamis (14/2/2019).
Baca Juga: Seluruh Atlet Peraih Emas Asian Games Belum Terima Bonus Rumah
Indah Cahya mengakui jika Liliyana Natsir merupakan idolanya sejak kecil.
Melihat ketangkasan mantan pebulutangkis asal Manado, Sulawesi Utara di dalam lapangan, membuatnya ingin juga meraih prestasi membanggakan di kancah internasional.
"Iya Cik Butet idola saya dari kecil. Saya ingin jadi seperti dia, juara Olimpiade, juara Kejuaran Dunia berturut-turut," tukas Indah Cahya.
Indah sendiri merupakan atlet pratama di Pelatnas PBSI 2019. Bersama partnernya, Leo Rolly Carnando, pebulutangkis 16 tahun itu rencananya akan turun berlaga di Dutch Junior International 2019 (27 Februari - 3 Maret) dan German Junior 2019 (7-10 Maret).
Sementara itu, duet Leo/Indah baru saja dinobatkan sebagai Atlet Muda Terbaik 2018. Penghargaan ini diberikan Djarum Foundation dalam acara yang digelar di kawasan TVRI, Kamis (14/2/2019).
Baca Juga: Perjuangan Vaggelis Chatzis, Sang Petinju Bertangan Satu
Penghargaan ini tak lepas atas capaian Leo/Indah menjadi kampiun BWF World Junior Championship 2018. Keduanya pun diguyur bonus sebesar Rp 25 juta.