Suara.com - Pebalap gaek Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, mengaku khawatir sekaligus senang dengan kehadiran dua muridnya, Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia, di kejuaraan MotoGP 2019.
Keduanya merupakan lulusan dari sekolah balap milik Rossi yakni VR46 Riders Academy.
Rossi menjelaskan, tak pernah berpikir jika sekolah balap yang didirikannya sejak 2014, bisa sukses memproduksi pebalap-pebalap hebat yang kini jadi pesaingnya di kelas para raja.
"Kalian tahu, ketika kami memulai proyek akademi ini, bersama Pecco—sapaan akrab Bagnaia—dan Franco, kami tak menyangka masalah ini, kami tak berpikir bahwa pebalap didikan kami bisa sampai menantang saya (di kelas MotoGP)," ujar Valentino Rossi dilansir Motorsport, Kamis (14/2/2019).
Baca Juga: Seluruh Atlet Peraih Emas Asian Games Belum Terima Bonus Rumah
"Jadi di satu sisi saya sangat khawatir, saya sangat khawatir (mengenai persaingan ini)," imbuh Rossi tersenyum.
Meski berkelakar bahwa Franco dan Pecco menjadi "Frankenstein" atau masalah yang dibuatnya sendiri, pebalap yang pada 16 Februari nanti genap berusia 40 tahun itu sejatinya sangat-sangat senang dengan pencapaian yang diraih para pebalap didikannya.
Menurutnya, kehadiran Morbidelli dan Bagnaia di kelas MotoGP, membuktikan bahwa VR46 Riders Academy tak sia-sia dibuatnya. Program yang dijalankan terbukti cukup berhasil.
"Di sisi lain, kami sangat bahagia karena di akademi kami bisa bekerja sangat baik. Kami menolong para pebalap muda yang nantinya mungkin bisa mengalahkan saya," papar Rossi.
"Tapi ya kita tak bisa kembali ke belakang (agar Franco dan Pecco tak menantang saya), sudah seperti ini (hasilnya)," tukas Rossi tertawa.
Baca Juga: Perjuangan Vaggelis Chatzis, Sang Petinju Bertangan Satu
Performa Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia di gelaran tes pramusim MotoGP 2019 di Sirkuit Sepang, Malaysia bisa dibilang cukup bagus. Selama tiga hari tes, peroforma keduanya mengalami peningkatan.