Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, menerima mantan juara dunia tinju, Chris John, di Sports Corner Cafe, Pintu Keluar Halaman Kantor Menpora, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).
Pengurus Chris John Foundation dan Fahiluka Surya Production datang untuk menyampaikan laporan terkait rencana penyelenggaraan Kejuaraan Tinju Dunia.
Didorong semangat untuk mengembangkan olahraga tinju Tanah Air dan demi lahirnya juara-juara dunia baru Indonesia, Chris John Foundation bekerja sama dengan Fahiluka Surya Production akan menggelar Kejuaraan Dunia di GOR Flobamora, Kupang, NTT, 5-7 Juli 2019.
Pertandingan tinju internasional tersebut bertema"Mencetak Juara Dunia Tinju dari Batas Negara".
Baca Juga: Kick Off Meeting, Menpora: Pencak Silat Akan Segera Go International
"Ini bagus kejuaraan dunia. Jangan sia-siakan. Saatnya dari timur untuk Indonesia," tegas Menpora, setelah menyimak laporan Chris John.
Setiap usaha dari siapapun untuk kebangkitan dan prestasi olahraga harus didukung oleh semua pihak.
Event-event besar, apalagi internasional pasti memerlukan pembiayaan yang tidak sedikit, sehingga hasilnya pasti akan jauh lebih besar, karena membawa kebesaran nama negara.
"Usaha sang legenda tinju kita harus didukung. Pemerintah sudah pasti mendukung, dan saya mengajak para sponsor untuk mendukung terus prestasi bangsa, khususnya di dunia tinju profesional kembali berjaya," ajak Menpora.
Sementara itu, Chris John menyampaikan, kejuaraan ini digelar di NTT, karena sejak dahulu NTT telah banyak melahirkan petinju dunia di kelasnya.
Sebut saja Thomas Americo, Boy Gasparersz, Johny Asadona, Hermensen Ballo, A Roga, dan Alex Bajawa.
Ia berharap, saat The Border Battle 2019 nanti digelar, petinju NTT masa kini yaitu Tibo Monabesa, Defry Palulu, dan John Ruba meroket menjadi juara dunia baru dari Indonesia.
"Maaf-maaf, setelah era saya dan Daud Yordan, belum muncul juara pro baru. Dengan ini diharapkan akan muncul juara-juara dunia baru di tinju dari Indonesia," katanya.
Acara tersebut dihadiri pula Deputi Pembudayaan Olahraga, Raden Isnanta, Plt Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga, Chandra Bhakti, Staf Ahli Hukum Olahraga, Samsudin, Staf Ahli Ekraf, Jonni Mardizal, Staf Ahli Politik, Yuni Poerwanti, Asdep Peningkatan Olahraga Pendidikan, Alman Hudri, Asdep Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan, Herman Chaniago, Ketua CJF, Zahrudin Haris, Sekretaris CJI, Elsa Liu, Ketua FSP, David Kenenbudi, penasihat FSP, Roy Therik, Sekretaris GRI, Paula Judith, dan Bendahara GRI, Sella.