Perjuangan Vaggelis Chatzis, Sang Petinju Bertangan Satu

Rendy Adrikni Sadikin
Perjuangan Vaggelis Chatzis, Sang Petinju Bertangan Satu
Vaggelis. [Instagram]

Titik balik Vaggelis ketika jatuh cinta kepada dunia tinju.

Suara.com - Cobra julukannya. Penonton riuh ketika namanya disebut. Memasuki arena dengan topeng berwarna hitam, dia langsung memeluk lawannya saat naik ke ring.

Kala baku hantam, pukulan demi pukulan dilancarkannya. Tanpa henti dia berjuang. Persis seperti ular kobra menyerang mangsa dan menancapkan bisanya.

Tapi dia lain. Dia berbeda dari petinju kebanyakan. Cobra hanya memiliki satu tangan. Dia hanya melancarkan pukulan menggunakan tangan kirinya.

Sementara, lengan kanannya ikut sesekali melancarkan pukulan. Meski jangkauannya tidak jauh, lengan kanan ini cukup bikin kewalahan.

Baca Juga: Bahaya Hobi Makan Fastfood Seperti George Foreman yang Kini Meninggal Dunia

Nama aslinya Vaggelis Chatzis. Kisah Vaggelis disebut banyak orang sebagai kisah orang-orang yang terbuang, namun cukup inspiratif.

Lengan kanannya diamputasi dari tangan hingga sikut ketika dia masih bayi. Tapi, dia tumbuh menjadi petarung tangguh yang dikenal sebagai petinju bertangan satu.

Vaggelis lahir dengan kondisi tumor yang sudah menjadi kanker di lengan kanannya. Jika tidak diamputasi, lengan kanannya akan digerogoti sel kanan dan bisa mengancam nyawanya.

Kala itu, dia baru berusia 3 bulan. Sepanjang hayatnya, pria asal Yunani itu hanya menggunakan tangan kirinya.

Meski difabel, Vaggelis tumbuh menjadi bocah yang tangguh. Dia kerap dirisak oleh teman sepermainannya. Mereka mencemooh tangan prostetiknya. Vaggelis pun dijuluki kapten Hook, sosok bajak laut musuh Peter Pan.

Baca Juga: Profil George Foreman, Mantan Rampok Yang Jadi Legenda Tinju Wafat di Usia 76 Tahun

Hal ini membuatnya tumbuh menjadi sosok pemarah. Acapkali, amarah Vaggelis menimbulkan masalah baginya.