Suara.com - Asisten Pelatih Stapac Jakarta, AF Rinaldo, membantah tuduhan Pelita Jaya Basketball yang mencurigai jika tinggi legiun asing timnya, Kendal L. Yancy, tak sesuai dengan regulasi Indonesia Basketball League (IBL).
Sebagaimana diketahui, melalui surat resminya, Pelita Jaya meminta pihak IBL untuk mengukur ulang tinggi badan Kendal Yancy sebelum seri kedelapan IBL 2018/2019 bergulir di Yogyakarta, 15-17 Februari mendatang.
Pihak Pelita Jaya mencurigai postur tubuh point guard Stapac Jakarta itu mencapai 189 cm atau satu centimeter lebih tinggi dari regulasi IBL untuk pemain asing bertipe small man.
Namun, hal ini ditampik pihak Stapac. Mereka menilai sudah mengikuti regulasi dan prosedur yang ditetapkan IBL.
Baca Juga: Cantiknya Svetlana, Petinju yang Bikin Heboh Unggah Foto Setengah Bugil
"Waktu itu toh Kendal Yancy sudah diukur juga saat dia pertama kali datang, dan lolos, tidak melebihi batas tinggi badan yang ditentukan. Sudah gitu juga, kalau mau (Pelita Jaya) protes pun harusnya di seri-seri awal," ujar Rinaldo saat dihubungi wartawan, Senin (11/2/2019).
"Kami kan merekrut Kendal Yancy dari seri Semarang, Seri 1. Saat itu Jordin (Mayes) miss (dicoret—red) karena cedera ACL (anterior cruciate ligament). Force majeur (kejadian tak bisa dihindarkan—red) juga. Akhirnya kami ambil Kendal Yancy, dan ketika diukur tingginya ternyata lolos," paparnya.
Persoalan postur pemain asing bertipe small man saat ini tengah 'memanas' di IBL.
Hal itu menyusul pencoretan pemain asing baru Hangtuah, Brysean Perine Bryquis, yang dinilai melanggar regulasi tersebut.
Baca Juga: Ini Penampakan Cedera Kaki Crutchlow yang Remuk dan Bikin Nyaris Pensiun