Rapatkan Barisan, CLS Knights Fokus Hadapi Mono Vampire

Rabu, 06 Februari 2019 | 18:45 WIB
Rapatkan Barisan, CLS Knights Fokus Hadapi Mono Vampire
Center CLS Knights Indonesia, Maxie Esho, tengah melakukan latihan bersama rekan-rekannya. [Dok. CLS Knights]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih BTN CLS Knights Indonesia, Brian Maurice Rowsom, sudah melupakan kekalahan timnya atas Singapore Slingers dalam lanjutan ASEAN Basketball League (ABL) 2018/2019, Minggu (3/2/2019) lalu.

Kini klub berjuluk Ksatria Indonesia itu tengah merapatkan barisan untuk menghadapi lawan selanjutnya, Mono Vampire pada, Sabtu (9/2/2019) mendatang.

Sebagaimana diketahui, dalam laga yang berlangsung di OCBC Arena, CLS Knights kalah 76-95 atas Slingers.

Itu menjadi kekalahan perdana bagi CLS setelah di tujuh laga sebelumnya selalu memborong kemenangan.

Baca Juga: Imlek Bareng Keluarga, Kevin Sanjaya Sukamuljo Senang Dapat Angpao

"Kita harus bermain sebagai tim lagi. Ada beberapa koreksi yang saya dan coaching staff perbaiki selama persiapan melawan Mono Vampire," ujar Brian Rowsom dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (6/2/2019).

"Salah satu yang vital adalah penguasaan menutup badan lawan pada saat melakukan bola rebound," tambahnya.

Pelatih BTN CLS Knights Indonesia, Brian Maurice Rowsom. [Dok. CLS Knights]
Pelatih BTN CLS Knights Indonesia, Brian Maurice Rowsom. [Dok. CLS Knights]

CLS Knights punya rekor pertemuan positif atas Mono Vampire di ABL 2018/2019. Dari dua pertemuan terakhir, klub kebanggaan masyarakat Surabaya itu memborong semua kemenangan.

Kemenangan perdana diraih pada 12 Desember lalu di GOR Kertajaya, Surabaya, dengan skor 80-75.

Sementara, yang teranyar CLS Knights menang 110-82 saat bertandang pada 9 Januari lalu.

Baca Juga: Saling Lempar Candaan, Bukti Cairnya Hubungan Rossi dan Vinales

Meski punya modal positif, Brian Rowsom tak mau jemawa. Menurutnya, Mono Vampire tetap memiliki potensi untuk 'menyakiti' CLS Knights, khususnya melalui pola serangan cepat atau fast break.

"Kami harus awas menghentikan pergerakan passing bola lawan dari area pertahanan mereka. Supaya kita tidak mudah terkena perolehan poin dari serangan cepat," tukas mantan pebasket NBA tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI