Suara.com - Pebulutangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, harus absen selama enam bulan lebih usai menjalani operasi cedera anterior cruciate ligament (ACL). Meski begitu, atlet berjuluk Ratu Bulutangkis Eropa itu masih optimis bisa lolos ke Olimpiade 2020 Tokyo.
Sebagaimana diketahui, Carolina Marin mengalami cedera ACL saat menghadapi wakil India, Saina Nehwal, pada babak final Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (27/1/2019).
Saat itu, Marin yang bermaksud mengembalikan shuttlecock Nehwal dengan pukulan smash, gagal mendaratkan kaki kanannya dengan benar.
Akibatnya, pebulutangkis 25 tahun itu harus menyerah saat tengah memimpin laga dengan skor 10-4.
Baca Juga: Liliyana Natsir Jadi PNS, Hasil Ujian Kompetensi Luar Biasa
"Operasinya berjalan baik. Kesimpulannya Marin hanya menderita ACL, tanpa masalah pada meniskus atau tulang rawan," ujar Manajer Carolina Marin, Ignacio Paramio melalui surat elektronik kepada wartawan, Kamis (31/1/2019).
"Dia harus beristirahat sekitar 6-7 bulan," imbuhnya.
Meski menderita cedera yang cukup parah, Ignacio menyebut Carolina Marin tetap optimis bisa mendapat satu tiket ke Olimpiade 2020 Tokyo.
Saat ini peraih tiga kali gelar Juara Dunia itu sudah diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit.
"Tim optimis tentang peluang lolos menuju Olimpiade 2020. Marin mengatakan dirinya sudah pulang dari rumah sakit dan akan menjalani pemulihan di rumah. Marin juga bilang akan kembali lebih kuat," ujar Ignacio.
Baca Juga: Dijodohkan dengan Tontowi Ahmad, Winny Gugup
Sebagai informasi, pengumpulan poin untuk cabang olahraga bulutangkis di Olimpiade 2020 Tokyo akan dimulai pada 29 April mendatang.
Pemain tunggal yang masuk peringkat 16 besar BWF, akan otomatis melaju ke Olimpiade 2020 Tokyo.