Suara.com - Legenda hidup bulutangkis Indonesia, Christian Hadinata, menilai sektor ganda campuran PBSI tengah mengalami masalah serius usai kehilangan atlet putri sekelas Liliyana Natsir.
Sebagaimana diketahui, Liliyana Natsir memutuskan pensiun usai berakhirnya gelaran Indonesia Masters 2019 pada, Minggu (27/1/2019) lalu.
Ketiadaan Liliyana dikatakan Christian Hadinata jadi pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan PBSI.
Sebab, dua atlet putri spesialis ganda campuran PBSI, yakni Melati Daeva Oktavianti dan Gloria Emanuelle Widjaja, disebutnya belum menandingi level Liliyana Natsir.
Baca Juga: Liliyana Natsir Jadi PNS, Hasil Ujian Kompetensi Luar Biasa
"Nah itu (pensiunnya Liliyana) jadi masalah, masalah baru dan masalah berat. Karena selama ini pemain atau atlet putri kita di sektor ganda campuran levelnya belum seperti Butet—sapaan akrab Liliyana," ujar Christian Hadinata ditemui usai menghadiri konferensi pers Djarum Superliga 2019 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Koh Chris, sapaan akrab Christian, pun menjelaskan perbedaan Liliyana Natsir dengan Melati dan Gloria.
"Menurut saya levelnya berbeda dengan seorang Butet, dari sisi misalnya kualitas tekniknya, keberaniannya," ujar Christian.
"Artinya, lawan itu kalau berhadapan dengan Butet sudah merasakan aura yang berbeda. Nah itu berbeda saat lawan Gloria dan Melati," imbuh peraih medali emas Kejuaraan Dunia 1980 di nomor ganda putra dan ganda campuran.
Christian Hadinata pun berharap Pelatih Ganda Campuran Pelatnas PBSI, Richard Mainaky, bisa mencari alternatif lain disamping terus mematangkan potensi Gloria dan Melati.
Baca Juga: Dijodohkan dengan Tontowi Ahmad, Winny Gugup
"Ya kalau mencari yang sama (seperti Butet) sih sulit ya, yang pasti harus mendekati seperti bisa jadi playmaker (pengatur serangan—red), dan harus seperti Butet, punya keberanian," tukasnya.