Sekjen PBSI: Liliyana Natsir Penyelamat Indonesia di Pentas Dunia

Sabtu, 26 Januari 2019 | 12:38 WIB
Sekjen PBSI: Liliyana Natsir Penyelamat Indonesia di Pentas Dunia
Pebulutangkis spesialis ganda campuran Indonesia, Liliyana Natsir, seusai menghadiri konferensi pers Indonesia Masters 2019 di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Senin (21/1/2019). [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jendral (Sekjen) PBSI, Achmad Budiharto menyebut Liliyana Natsir punya peran besar dalam mengangkat prestasi bulutangkis Indonesia.

Dalam satu dekade terakhir, Liliyana disebutnya telah menjadi penyelamat nama Indonesia dikancah internasional.

Liliyana adalah pebulutangkis putri spesialis ganda campuran. Selama 16 tahun karirnya di pelatnas PBSI, Butet—sapaan akrab Liliyana—sudah memenangi banyak gelar bergengsi, termasuk medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.

Menurut Budiharto, medali emas Olimpiade 2016 menjadi tolak ukur bagaimana kehebatan seorang Liliyana Natsir.

Baca Juga: Pelatih: Butet Pasti Berikan Penampilan Terbaik

Butet disebutnya telah mengembalikan kebanggaan Indonesia sebagai peraih medali emas Olimpiade.

"Liliyana Natsir adalah champion pebulutangkis putri Indonesia paling lengkap sejauh ini. Ia telah meraih gelar-gelar kejuaraan bergengsi di dunia baik yang digelar di Indonesia dan luar negeri.

Infografis Liliyana Natsir. [Suara.com//Aldie Syaf Bhuana]
Infografis Liliyana Natsir. [Suara.com//Aldie Syaf Bhuana]

Selama kariernya bersama Nova Widianto maupun Tontowi Ahmad, Liliyana telah mendapatkan banyak gelar bergengsi.

Sebut saja juara All England tiga kali beruntun, empat kali juara dunia, dan beberapa turnamen bergengsi lainnya.

Apa yang telah diukir Liliyana menurut Budiharto patut dikenang dan dihargai.

Baca Juga: The Minions Siap Hadang Wakil Denmark di Semifinal Indonesia Masters 2019

Oleh karena itu, saat Liliyana memutuskan pensiun akhir Januari nanti, wajar jika PBSI dan seluruh pecinta bulutangkis dunia memberikan penghormatan bagi atlet 33 tahun kelahiran Manado, Sulawesi Utara tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI