Bukan All England, Ini Momen Terindah Praveen Bersama Debby Susanto

Jum'at, 25 Januari 2019 | 14:26 WIB
Bukan All England, Ini Momen Terindah Praveen Bersama Debby Susanto
Praveen Jordan/Debby Susanto membawa harum nama Indonesia dengan menjadi juara di turnamen bulutangkis tertua di dunia, All England 2016. [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bukan hanya Liliyana Natsir, Indonesia juga akan kehilangan satu pebulutangkis topnya yang lain pada akhir Januari ini. Dia adalah Debby Susanto.

Ya, serupa dengan Liliyana, Debby Susanto juga memutuskan pensiun pada awal 2019.

Turnamen Indonesia Masters 2019 yang saat ini tengah berlangsung jadi turnamen terakhir mereka.

Sumbangsih Debby Susanto kepada Indonesia tak perlu dipertanyakan lagi. Beragam prestasi di kancah internasional telah disumbangkan perempuan berusia 29 tahun itu.

Baca Juga: Indonesia Masters: Pebulutangkis Ganteng yang Bikin Meleleh Hati Kaum Hawa

Praveen sendiri mengaku sedih mendengar kabar mantan partner-nya itu tak lama lagi akan meninggalkan arena pertandingan bulutangkis.

Sebab, begitu banyak kenangan manis yang dirasakannya saat berduet dengan Debby Susanto.

Namun, menurut Praveen momen paling berkesan bersama Debby Susanto bukanlah saat meraih gelar All England 2016.

Perjuangan meraih medali emas SEA Games 2015 lah yang disebut Praveen paling membekas diingatannya.

Baca Juga: Deretan Pebulutangkis Cantik di Indonesia Masters 2019

Pasalnya, saat meraih medali emas SEA Games 2015, Debby Susanto mendapat bekapan cedera.

Perjuangan Debby untuk menyumbangkan medali emas bagi Indonesia inilah yang paling dikenang oleh Praveen.

"Kalau masalah pertandingan sama Debby bukan All England. Kalau pertandingan paling berkesan itu di SEA Games (2015)," ujar Praveen di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (24/1/2019).

"Di situ kalau enggak salah Debby kakinya cedera, tertarik, tapi kami bisa tetap juara," kenang Praveen.

Ekspresi ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, usai memastikan jadi juara di Korea Open Super Series 2017, Minggu (17/9). [Humas PBSI]
Ekspresi ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, usai memastikan jadi juara di Korea Open Super Series 2017, Minggu (17/9). [Humas PBSI]

Praveen menganggap dirinya beruntung sempat berpasangan dengan pemain sekaliber Debby Susanto.

Dirinya jadi memiliki pengalaman yang luas yang sangat berguna untuk diaplikasikan dengan partnernya saat ini, Melati Daeva Oktavianti.

"Sebenarnya cukup banyak momen-momen berkesan yang bisa diingat bersama Debby. Sebelum saya sama Meli (sapaan akrab Melati—red) saya sudah banyak menjalani turnamen dengan Debby. Jadi banyak kenangan, disetiap turnamen, baik di dalam maupun luar pertandingan pun, jadi banyak kangennya," tukas Praveen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI