Suara.com - Pebulutangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota, mengaku sangat ingin tampil di Olimpiade 2020 yang bakal berlangsung di rumah sendiri, Tokyo.
Guna mewujudkan hasratnya itu, dia pun berjanji bakal menjaga sikap di dalam maupun di luar lapangan.
Sebagaimana diketahui, Kento Momota sempat kehilangan kesempatan tampil di Olimpiade 2016.
Kala itu dirinya mendapat hukuman dari Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) dan Asosiasi Bulutangkis Jepang (NBA).
Baca Juga: Jadi Rekan Satu Tim Marquez, Lorenzo Malah Ingat 'Mantan'
Kento Momota dihukum lantaran kedapatan bermain judi di sebuah kasino, bersama pebulutangkis Jepang lainnya, Kenichi Tago.
Kasus itu membuat dia yang tengah menduduki peringkat dua dunia saat itu, dilarang bertanding di turnamen BWF selama satu tahun.
"Iya kejadian itu sungguh membuat saya sedih, padahal saat itu saya diunggulkan untuk bermain (di Olimpiade 2016)," ujar Kento Momota usai menjalani babak kedua Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (24/1).
Selepas bebas dari hukuman pada 2017 silam, Kento Momota menepati janjinya. Dia perlahan bangkit dari keterpurukan, hingga kini mampu bercokol di peringkat 1 dunia.
Kento Momota mengakui jika apa yang dilakukannya dahulu sungguh ceroboh.
Baca Juga: Begini Penampakan Motor Terbaru Honda di MotoGP 2019
Karena itu, tunggal putra peraih medali emas Kejuaraan Dunia 2018 itu berjanji tak akan 'bandel' lagi, dan siap menjaga sikapnya.
"Saya tak ingin sedih terus, harus menjalani saja untuk menuju Olimpiade 2020 Tokyo. Saya akan lebih hati-hati menjaga sikap dan prilaku," tukas Kento Momota.
Setelah kasus perjudian, Kento sejatinya sempat terlibat kasus lain dipertengahan 2018.
Bersama pebulutangkis ganda putri Jepang, Yuki Fukushima, Kento Momota kedapatan berduaan di dalam hotel.
Namun, setelah mendapat teguran keras, Kento Momota dan Yuki Fukushima tetap diperbolehkan mengikuti turnamen BWF.