Pasca kecelakaan yang merenggut kaki kirinya, atlet 34 tahun itu dinilai Asty punya semangat juang untuk bangkit.
"Ya, hidup terus berjalan. Dia punya anak, memang butuh contoh sosok ayah. Mungkin Ali, anak saya, melihat ayahnya dulu pebalap, dan hal-hal seeprti itu yang jangan sampai hilang," ujar Asty.
"Alhamdulillah, yang saya lihat dari Fadli itu orangnya fighting banget. Dia dari balap motor enggak pernah diam. Dia selalu suka banget dengan kompetisi seperti ini."
"Kebetulan setelah kecelakaan yang bisa dia lakukan di rumah cuma sepeda. Jadi dia coba sepeda, ternyata dia mampu, dia bisa dan yasudah dia lakukan," imbuhnya.
Baca Juga: Indonesia Raih 13 Medali, Deretan Pebalap Cantik di ATC 2019
Asty berharap, kesuksesan transisi karier tak mengubah sosok M. Fadli yang disebutnya ramah dan rendah hati.
Dirinya juga berharap M. Fadli bisa mengejar mimpinya tampil di Paralimpiade 2020 Tokyo.
"Dia harus tetap jadi Fadli yang saya kenal dulu, rendah hati, jangan lupa salat, tetap sukses. Jadi harapan saya dengan segala apa yang sudah dia lakukan dan kerjakan, dia bisa kerja keras mengejar impiannya di (Paralimpiade) 2020 Tokyo," tukasnya.