Indonesia Raih 13 Medali, Deretan Pebalap Cantik di ATC 2019

Senin, 14 Januari 2019 | 16:10 WIB
Indonesia Raih 13 Medali, Deretan Pebalap Cantik di ATC 2019
Kolase foto pebalap sepeda ATC 2019 Crismonita Dwi Putri (kiri), Huang Ting Ying (tengah), dan Nao Suzuki.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berakhir sudah kejuaraan balap sepeda Asian Track Championship (ATC) 2019. Indonesia selaku tuan rumah total meraih 13 medali di ajang yang berlangsung pada 8-13 Januari 2019.

Raihan medali Indonesia tersebut tersebar dari kategori elite, junior dan paracycling. Rinciannya dua emas, enam perak dan lima perunggu.

ATC 2019 yang digelar di Jakarta International Velodrome (JIV), Rawamangun, Jakarta Timur itu salah satu kompetisi penuai poin menuju Olimpiade 2020 Tokyo.

Atlet balap sepeda Indonesia, Crismonita Dwi Putri, saat turun di nomor sprint Asian Games 2018, Kamis (30/8). [AFP/Arief Bagus]
Atlet balap sepeda Indonesia, Crismonita Dwi Putri, saat turun di nomor sprint Asian Games 2018, Kamis (30/8). [AFP/Arief Bagus]

Sebab itu, sebanyak 297 atlet dari 16 negara berbodong-bondong menghadiri event yang menyuguhkan 600 poin bagi peraih medali emas ini.

Baca Juga: Bukan Terdegradasi, Ternyata Wahyu Nayaka Diskorsing PBSI

Namun, ATC 2019 tak hanya menyuguhkan persaingan seru antar para pebalap top Asia. Event itu juga menyuguhkan keseruan lain, khususnya bagi kaum Adam.

Ya, ATC 2019 punya sisi lain yang patut menjadi perhatian. Tak hanya menyajikan adu ketangkasan di atas lintasan, tapi juga menyuguhkan deretan pebalap putri dengan paras rupawan.

Berikut empat pebalap sepeda track putri cantik di ATC 2019:

1. Crismonita Dwi Putri (Indonesia)

Pebalap sepeda Indonesia, Crismonita Dwi Putri. [Instagram@icf_cycling]
Pebalap sepeda Indonesia, Crismonita Dwi Putri. [Instagram@icf_cycling]

Crismonita Dwi Putri salah satu pebalap sepeda putri andalan Indonesia. Meski masih berusia 20 tahun, perempuan kelahiran Lamongan, Jawa Timur itu sudah memberikan berbagai prestasi membanggakan bagi Indonesia.

Baca Juga: Rossi Ungkap Musuh Dalam Selimut di MotoGP 2019

Setelah gagal memberikan medali di Asian Games 2018, Crismonita mampu merengkuh menyabet empat medali emas saat turun di tiga kejuaraan sepeda track.

Kejuaraan itu antara lain Track Asia Cup 2018 di New Delhi (India), 1st South East Asian GP Track 2018 di Negeri Sembilan (Malaysia), dan Acc Track Asia CUp 2018 di Bangkok (Thailand).

Di ATC 2019, Crismonita meraih medali perunggu di nomor 500 meter individual time trial elite putri.

2. Lee Wai Sze (Hong Kong)

Pebalap sepeda andalan Hong Kong, Lee Wai Sze. [AFP/Arief Bagus]
Pebalap sepeda andalan Hong Kong, Lee Wai Sze. [AFP/Arief Bagus]

Lee Wai Sze merupakan pebalap sepeda track asal Hong Kong. Atlet kelahiran Kwoloon, 1987 silam itu merupakan salah satu pebalap sepeda track putri terbaik di dunia saat ini.

Lee memulai karier sebagai atlet balap sepeda pada 2004 silam. Pada awalnya Lee lebih memilih sebagai pebalap sepeda jalan raya.

Pada 2010, jerih payah Lee selama enam tahun akhirnya terbayar.

Atlet yang mengaku lahir dalam keluarga kurang mampu itu sukses meraih medali emas di nomor time trial 500 meter Asian Games 2010.

Sejak saat itu, prestasi Lee Wai Sze terus melejit. Tercatat pebalap 31 tahun itu meraih medali perunggu di nomor keirin Olimpiade 2012, medali emas nomor keirin Asian Games 2014, medali perungu World Track Championships, dan segudang prestasi lainnya.

Sementara pada ajang ATC 2019, Lee Wai Sze ini menggondol medali emas nomor sprint, perak nomor keirin, dan perunggu di nomor team pursuit.

3. Nao Suzuki (Jepang)

Pebalap sepeda andalan Jepang, Nao Suzuki. [Instagram@keirin70]
Pebalap sepeda andalan Jepang, Nao Suzuki. [Instagram@keirin70]

Nao Suzuki adalah atlet balap sepeda spesialis track asal Jepang. Meski baru berusia 21 tahun, Nao Suzuki sudah dipercaya menjadi bagian tim persuit putri senior Jepang.

Di Asian Games 2018, Nao turut membantu Jepang merebut medali perunggu di nomor tim pursuit.

Saat itu dirinya turun bersama Yuya Hashimoto, Miho Yoshikawa, Yumi Kajihara dan mencatatkan waktu 4 menit 33,37 detik di babak pertama.

Namun, saat perebutan medali perunggu menghadapi Hong Kong, Nao tak turun bertanding.

Skuat Jepang diisi oleh Yuya Hashimoto, Miho Yoshikawa, Kisato Nakamura, dan Yumi Kajihara.

Selain itu, dalam kejuaraan balap sepeda track level nasional, Nao Suzuki cukup bertaji.

Tercatat dirinya meraih empat medali di National Championship Track, Omnium, Elite, di Jepang, dengan rincian satu emas dari nomor scratch, satu perak dari nomor omnium, serta dua perunggu dari nomor madison dan point race.

Sayangnya, di ajang ATC 2019, Nao Suzuki yang turun di nomor scratch gagal membawa pulang medali ke Jepang.

4. Huang Ting Ying (Cina Taipei)

Pebalap sepeda andalan Cina Taipei, Huang Ting Ying. [AFP/Arief Bagus]
Pebalap sepeda andalan Cina Taipei, Huang Ting Ying. [AFP/Arief Bagus]

Huang Ting Ying merupakan atlet balap sepeda putri kebanggaan Cina Taipei. Atlet kelahiran 29 Mei 1990 itu pebalap sepeda spesialis disiplin road (jalan raya) dan track (lintasan).

Huang memiliki banyak gelar terutama di disiplin track. Tercatat, sejak 2014 pebalap sepeda 28 tahun itu sudah meraih medali emas nomor individual road race Asian Cycling Championship 2015, dua medali perunggu di nomor tim pursuit dan tim sprint Asian Games 2014.

Di ATC 2019, Huang Ting-ying meraih satu medali emas nomor scratch dan dua perak di nomor points race dan omnium.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI