Jadi Wakil Semata Wayang Indonesia, Fitriani Diminta Main Nekat

Minggu, 13 Januari 2019 | 10:22 WIB
Jadi Wakil Semata Wayang Indonesia, Fitriani Diminta Main Nekat
Pelatih tunggal putri Indonesia, Miniarti Timur (Suara.com/Arief Apriadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih tunggal putri pelatnas PBSI, Minarti Timur, meminta Fitriani untuk mewaspadai Busanan Ongbamrungphan (Thailand) di laga final Thailand Masters 2019, Minggu (13/1/2019).

Fitriani yang jadi wakil semata wayang Indonesia di partai puncak, diminta Minarti untuk bermain nekat. Pasalnya, Busanan disebut tengah dalam performa impresif.

"Tidak ada strategi khusus. Fitriani harus bisa bermain nekat saja pokonya. Seperti pertandingan sebelumnya," ujar Minarti saat dihubungi, Sabtu (12/1/2019).

Jika menilik perjalanan Fitriani dan Busanan hingga mencapai babak final, penampilan wakil tuan rumah bisa dibilang sangat meyakinkan.

Baca Juga: Jadwal Final Thailand Masters 2019: Fitriani Jadi Harapan Indonesia

Busanan hampir selalu menghempaskan lawan-lawannya dalam pertarungan dua gim langsung. Hanya di babak perempat final tunggal putri peringkat 29 harus mengeluarkan keringat lebih.

Saat itu, Busanan musti bermain hingga rubber game menghadapi wakil Jepang Saena Kawakami. Pada pertandingan berdurasi 1 jam 2 menit itu, peraih medali emas SEA Games 2015 itu menang 21-17, 10-21, 21-13.

Performa impresif Busanan bisa dibilang terbalik dengan apa yang dilalui Fitriani. Sejak babak pertama, tunggal putri peringkat 33 dunia itu selalu bermain rubber game sebelum memastikan kemenangan.

Minarti menyebut, Fitriani harus lebih berani menerapkan pola permainan reli. Pebulutangkis kelahiran Garut, Jawa Barat itu diharapkan mampu tampil nekat dan siap capai.

"Busanan mainnya bagus dari babak awal, apalagi dia wakil tuan rumah. Fitri mesti berani dulu, terapkan reli-reli balik serang," ujar Minarti Timur.

Baca Juga: Thailand Masters: Fitriani Lolos ke Babak Semifinal

"Fitri harus siap capek dan lebih nekat dengan berusaha mengembalikan bola-bola sulit dari lawan. Yang penting main rapi dulu," tukas peraih medali perak Olimpiade 2000 Sidney tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI