Suara.com - Awal yang manis diukir Stapac Jakarta pada laga perdana seri 4 Indonesia Basketball League (IBL) 2018/2019. Menghadapi Pacific Caesar Surabaya di Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Kamis (10/1/2019) malam, Stapac menang 75-55.
Namun, kemenangan itu tak membuat Kaleb Ramot Gemilang bebas dari sasaran kritik sang pelatih, Giedrius Zibenas.
Zibenas mengaku kurang puas dengan permainan anak asuhnya. Khusus di kuarter pertama, Stapac dianggapnya bermain buruk dan tak mampu menjalani instruksi yang diberikannya.
"Start kami jelek. Anak-anak tidak mengikuti rencana bermain yang disusun," ujar Zibenas dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Jumat (11/1/2019).
Baca Juga: Rossi Ungkap Musuh Dalam Selimut di MotoGP 2019
Kuarter pertama berjalan sulit bagi Stapac. Pacific Caesar tampil agresif hingga unggul 17-20 di akhir kuarter pertama.
Namun, memasuki kuarter kedua Stapac Jakarta bangkit. 21 poin berhasil dicatatkan Agassi Goantara dan kolega, hingga berbalik unggul 38-36.
Titik balik Stapac terjadi di kuarter ketiga. Mereka mampu tampil dominan hingga menceploskan 20 angka berbanding enam milik Pacific. Stapac pun unggul jauh 58-42, sebelum mengunci kemenangan 75-55.
Legiun asing Stapac, Kendal Yancy dinilai menjadi ruh utama dalam kebangkitan timnya. Point guard asal Amerika Serikat itu melesakkan 20 poin, enam rebounds, dan satu assist.
Kegemilangan Kendal juga dibarengi dengan hidupnya permainan big man Savon Rafriyq Goodman.
Baca Juga: Agar Kembali Menang, Rossi Minta Yamaha 'Plagiat' Honda dan Ducati
Tercatat Goodman menjadi pengumpul poin terbanyak timnya dengan mencetak 23 angka dan 12 rebounds.
"Kendal bermain agresif, baik dalam drive maupun membantu rebounds," kata Zibenas.
Kemenangan atas Pacific membuat Stapac Jakarta nyaman duduk di puncak klasemen sementara Divisi Putih.
Dari delapan kali berlaga, Stapac memenangkan tujuh laga dan mengumpulkan 15 poin.