"Secara peringkat, di ATC 2019 ini kita lebih bagus (dari Asian Games 2018 kemarin). Yang terpenting saat ini adalah bagaimana kita menuju target kualifikasi Olimpiade. Saya rasa (posisi keempat) cukup memuaskan," beber Dadang.
Duet Crismonita-Wiji di Asian Track Championship (ATC) 2019 bisa dibilang sebagai pasangan tim sprint putri dadakan.
Sebab, Wiji sejatinya merupakan atlet balap sepeda spesialis BMX, dan baru kali pertama debut di disiplin track pada ATC 2019.
Dadang tak menampik jika kegagalan tim sprint elite putri Merah Putih meraih minimal medali perunggu disebabkan kegugupan dua pebalapnya, terkhusus Wiji.
Baca Juga: Indonesia Tuan Rumah ATC, Ini Banderol Sepeda Track, Bikin Tepok Jidat
Tapi, Dadang memaklumi karena pengganti sementara Elga Kharisma itu, sejatinya baru saja promosi ke tim senior.
"Wajar ya, karena Wiji adalah pebalap sepeda yang masih muda. Dia baru naik ke tim elite (senior) pada Januari (2019). Sebelumnya Wiji masih atlet junior, kan secara usia saja baru 19 tahun," tukasnya.