Pensiun, Peraih Emas Asian Games Ini Banting Stir Jadi Pelatih

Rabu, 09 Januari 2019 | 15:25 WIB
Pensiun, Peraih Emas Asian Games Ini Banting Stir Jadi Pelatih
Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI, Eng Hian (tengah), diapit pasangan Greysia Polii (kiri) dan Nitya Krishinda Maheswari saat merebut medali emas Asian Games 2014. [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Karier Nitya Krishinda Maheswari sebagai pemain bulutangkis telah usai. Nitya kini punya peran baru di Pelatnas PBSI sebagai pendamping Kepala Pelatih Ganda Putri Eng Hian dan asistennya, Chafidz Yusuf.

Setelah namanya tak lagi terpampang dalam daftar 98 nama atlet penghuni Pelatnas PBSI 2019, Nitya sudah mulai terlihat membantu Eng Hian melatih para pemain pelapis di skuat utama ganda putri.

Nitya mengaku tak pernah berpikir akan banting stir menjadi pelatih. Namun, selepas mengalami cedera panjang, atlet kelahiran Blitar, Jawa Timur itu mulai memikirkan kemana harus melangkah usai pensiun.

"Dulu enggak kepikiran jadi pelatih, mikirnya saya sebagai atlet ya all out, latihan yang benar, kasih prestasi semampu saya," ujar Nitya dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (9/1/2019).

Baca Juga: Ikuti Jejak Mayweather, Penghina Khabib Ini Tantang Atlet MMA Jepang

"Kemarin ada waktu kosong setelah cedera, saya kepikiran, apa enak ya enggak ada kegiatan lagi?" imbuhnya.

Nitya menerangkan jika bulutangkis adalah olahraga yang paling dicintainya. Berkat ajakan Eng Hian, dirinya pun kembali bersemangat untuk membantu PBSI, meski dalam ranah yang sedikit berbeda.

"Tapi di sisi lain saya masih enggak bisa kalau enggak di bulutangkis. Dengan adanya tawaran dari Koh Didi—sapaan akrab Eng Hian—seperti ini, oh saya jadi bisa memberi untuk PBSI, untuk negara, dalam konteks berbeda tapi di bidang yang sama," beber perempuan 30 tahun itu.

Karir Nitya di Pelatnas PBSI bisa dibilang cukup mentereng. Saat berpasangan dengan Greysia Polii, dia mampu meraih prestasi membanggakan seperti medali emas Asian Games 2014, Korea Open 2015 dan Singapore Open 2016.

Namun, karir Nitya banyak diwarnai oleh bekapan cedera. Pada 2016 Nitya harus rela bercerai dengan Greysia Polii usai menjalani operasi cedera lutut.

Baca Juga: Indonesia Tuan Rumah ATC, Ini Banderol Sepeda Track, Bikin Tepok Jidat

Sempat kembali ke lapangan bersama partner baru yakni Yulfira Barkah dan Ni Ketut Mahadewi Istarani, Nitya kembali dihantam cedera parah.

Saat berpasangan dengan Ketut di perempat final Thailand Open 2018, Nitya mengalami cedera achilles yang membuat 75 persen otot di engkel kirinya putus.

Sejak saat itu, atlet berdarah Papua-Jawa ini tak lagi terlihat mengayunkan raket, hingga tiba-tiba memutuskan pensiun dan bergabung sebagai staf kepelatihan di PBSI.

"Mungkin saya udah enggak akan main, tapi saya pikir ada hal yang bisa saya bagi, hal apapun dalam bentuk sharing, atau program latihan yang pernah saya dapat, bisa diterapkan dengan cara begini, begitu," pungkas Nitya Krishinda Maheswari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI