Asian Track Championship: Ini Alasan Harga Sepeda Track Selangit

Rabu, 09 Januari 2019 | 12:55 WIB
Asian Track Championship: Ini Alasan Harga Sepeda Track Selangit
Atlet balap sepeda Thailand tengah berlatih di Jakarta Internasional Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (7/1/2019). [Suara.com/Arief Apriadi].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Timnas Balap Sepeda Indonesia tengah fokus mengikuti kejuaraan Asian Track Championship 2019. Bertempat di Velodrome, Rawamangun, Jakarta, ajang ini telah dimulai pada 8 Januari hingga 13 Januari mendatang.

Sebanyak 297 pebalap top dari 16 negara Asia, termasuk Indonesia, turut ambil bagian di kejuaraan yang memasuki edisi ke-39.

Para pebalap tersebut menggunakan berbagai jenis sepeda track sesuai dengan kebutuhan dan kecocokan masing-masing.

Namun tahukah bahwa harga sepeda track selangit? Ya, untuk para atlet profesional umumnya menggunakan sepeda yang harganya di atas Rp 200 juta.

Baca Juga: Indonesia Tuan Rumah ATC, Ini Banderol Sepeda Track, Bikin Tepok Jidat

Pelatih Timnas Balap Sepeda Indonesia, Dadang Haris Purnomo pun membeberkan mengapa harga sepeda track sangat fantastis.

Padahal, dibandingkan sepeda motor, sepeda track jelas bukanlah kendaraan dengan banyak fasilitas.

"Yang membuat sepeda track ini mahal mungkin teknologinya. Body (kerangka sepeda) terbuat dari carbon. Itu rigid, kuat," ungkap Dadang Haris saat ditemui di Velodrome, Selasa (8/1/2019) malam.

Lebih jauh, Dadang menyebut dalam suatu kejuaraan para atlet dibebaskan untuk menggunakan produk sepeda track.

Berbagai merek yang sering digunakan atlet dunia adalah Argon, Cervelo, dan Look.

Baca Juga: Kesabaran PBSI Terhadap Ketiga Pemain Ini Sudah Habis

"Untuk merek sepeda bebas. Dalam kejuaraan tak dibatasi," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI