Suara.com - Pemerintah Indonesia tak mengusung target muluk di SEA Games 2019. Kontingen Merah Putih hanya diminta finis lebih baik dari gelaran SEA Games dua tahun lalu yang berlangsung di Malaysia.
Hal itu disampaikan Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto. Menurutnya, keputusan itu dilakukan mengingat cabang olahraga pilihan tuan rumah Filipina, banyak yang tak sesuai dengan peta kekuatan Indonesia.
"Yang jelas, untuk mengantisipasi kita kirim second layer (atlet pelapis). Kami bisa menargetkan lebih baik dari (SEA Games 2017) Malaysia," ujar Gatot saat ditemui di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (2/1/2019).
Gatot menyebut, publik harus memahami bahwa prestasi luar biasa Indonesia di Asian Games 2018 tak serta-merta membuat Merah Putih menjadi yang terkuat di region Asia Tenggara.
Baca Juga: Pejabatnya Jadi Tersangka KPK, Kemenpora Ubah Struktur Komite SEA Games
Gelaran SEA Games disebut Gatot berbeda dengan Asian Games.
Meskipun SEA Games secara level kekuatan berada di bawah Asian Games yang regionnya mencangkup seluruh negara Asia, Gatot menyebut tingkat kesulitannya tak jauh berbeda.
Faktor yang menjadikan SEA Games sulit, kata Gatot, adalah soal pemilihan cabang olahraga yang sebelumnya telah dirinya sebutkan.
Di Asian Games 2018 Indonesia punya keuntungan sebagai tuan rumah, sehingga bisa dengan bebas memilih cabang olahraga apa saja yang dipertandingkan.
Hasilnya, Indonesia pun mampu finis di posisi keempat dengan perolehan 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu.
Baca Juga: Wow! Reparasi Mobil Toro Rosso Seharga 2 Lamborghini Aventador S Roadster
Namun, di SEA Games 2019, Filipina lah yang memiliki kendali penuh terhadap pemilihan cabang-cabang olahraga yang bakal dipertandingkan.