Kaleidoskop 2018: 5 Momen Terbaik Bulutangkis Indonesia

Senin, 31 Desember 2018 | 14:02 WIB
Kaleidoskop 2018: 5 Momen Terbaik Bulutangkis Indonesia
Anthony Sinisuka Ginting bersama rivalnya di partai final China Open 2018, Kento Momota [Humas PBSI].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

5. Anthony Ginting Si Pembunuh Raksasa

Selepas Asian Games 2018, performa tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting terus menanjak. Puncaknya saat menggondol gelar juara China Open 2018.

Bukan hanya mampu meraih gelar juara pada turnamen BWF level Super 1000, perjalanan Anthony dalam merengkuh gelar juga terbilang luar biasa, hingga dirinya mendapat julukan The Giant Killer atau Si Pembunuh Raksasa.

Berturut-turut sejak babak pertama hingga final, Anthony bertemu dengan para raksasa tunggal putra dunia.

Baca Juga: Bikin Geger, Marquez Kenakan Nomor 1 di MotoGP 2019, Pedrosa ke F1?

Dan hebatnya, pebulutangkis berusia 22 tahun ini selalu mampu mengatasi perlawanan mereka.

Di babak pertama Anthony menekuk maestro bulutangkis Cina, Lin Dan dengan skor 22-24, 21-5 dan 21-19.

Di babak kedua, dia kembali membuat kejutan usai menekuk mantan tunggal putra ranking satu dunia, Viktor Axelsen (Denmar), 21-18 dan 21-17.

Kejutan pebulutangkis kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu terus berlanjut. Di perempat final, Anthony sukses mempermalukan juara Olimpiade 2016, Chen Long (Cina) dengan skor 18-21, 22-20, 21-16.

Sementara di babak semifinal dirinya menggulung tunggal putra Cina Taipei yang mengalahkannya di semifinal nomor individu Asian Games 2018, Chou Tien Chen. Anthony menang dengan skor 12-21, 21-17 dan 21-15.

Baca Juga: Kaleidoskop 2018: 5 Momen Tak Terlupakan di MotoGP Tahun Ini

Setelah sampai di babak final, apa yang dilakukan Anthony merupakan sejarah.

Ya, secara heroik Anthony menekuk juara dunia 2018, Kento Momota (Jepang). Tak tanggung-tanggung, Anthony menang dua game langsung dengan skor 22-21 dan 21-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI