F1 2018 Telah Rampung, Bos Mercedes Masih Terbayang Kejadian Memalukan Ini

Minggu, 30 Desember 2018 | 19:57 WIB
F1 2018 Telah Rampung, Bos Mercedes Masih Terbayang Kejadian Memalukan Ini
Bos tim Mercedes AMG, Toto Wolff (tengah). [AFP/Justin Tallis]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bos tim Mercedes AMG, Toto Wolff mengaku masih terngiang dengan praktik team order yang dilakukan timnya saat mengaspal di Formula One (F1) 2018 GP Rusia pada 30 September lalu. Kejadian itu bahkan disebut Wolff amat memalukan.

Seperti diketahui, Wolff meminta driver Mercedes, Valtteri Bottas yang tengah memimpin balapan di Sirkuit Sochi Autodrom, untuk mengalah dan memberikan kemenangan kepada sang rekan setim, Lewis Hamilton

Keputusan "kejam" itu dimaksudkan Wolff untuk memperlebar jarak poin antara Hamilton dengan rivalnya dalam perebutan gelar juara dunia pebalap F1 2018, yakni pebalap Scuderia Ferrari, Sebastian Vettel.

Apa yang dilakukan Wolff memang berhasil. Di akhir musim, Hamilton kembali keluar sebagai juara dunia F1. Namun, Wolff tak menampik jika keputusannya tersebut memang tak bisa diterima semua pihak.

Baca Juga: Pochettino: 20 Menit Terakhir yang Bak Bencana!

"Kami memang harus melaksanakan praktik team order yang mengerikan ini," kata pria berpaspor Austria itu seperti dilansir Planet F1, Minggu (30/12/2018).

"Balapan itu (GP Rusia) memang seharunya menjadi milik Valtteri Bottas. Namun untuk mengumpulkan poin yang sesuai bagi Hamilton, kami mengubah aturan," terang Wolff.

Wolff bahkan mengaku sangat bersalah ketika melontarkan perintah itu kepada Bottas. Saat pebalap asal Finlandia itu memperlambat mobil dan memberi jalan bagi Hamilton, Wolff  menyebut hatinya serasa hancur lebur!

"Saat Valterri Bottas memberi jalan kepada Hamilton, hati saya serasa hancur. Saya mengerti perasaan Bottas, karena saya juga merasa amat buruk saat itu," kata pria bernama lengkap Torger Christian Wolff tersebut.

"Tapi terkadang, Formula One bisa sangat kejam kepada siapapun, dan keputusan team order (di GP Rusia) adalah salah satunya," kilahnya.

Baca Juga: Kaleidoskop Liga Inggris: Man City Fenomenal, Liverpool Tak Kalah Hebat

Pada akhirnya, praktik team order di GP Rusia sendiri berdampak buruk pada catatan kemenangan Valtteri Bottas di F1 2018. Sebab, hingga akhir musim, pebalap 29 tahun itu benar-benar gagal meraih satupun podium tertinggi alias meraih kemenangan.

Hasil itu bahkan lebih buruk dibanding capaian Bottas di musim sebelumnya. Saat mengaspal bersama Mercedes pada musim lalu, Bottas mampu meraih tiga kemenangan serta bercokol di peringkat ketiga klasemen akhir pebalap F1 2017.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI