Pelatih Timnas Basket Indonesia: Nggak Boleh Hanya Kirim Pemain Muda

Minggu, 30 Desember 2018 | 15:44 WIB
Pelatih Timnas Basket Indonesia: Nggak Boleh Hanya Kirim Pemain Muda
Atlet basket tertinggi dan terpendek (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih tim nasional (Timnas) basket Indonesia, Fictor Gideon Roring menanggapi terkait wacana menurunkan 60 persen pemain muda di seluruh cabang olahraga Indonesia dalam ajang SEA Games 2019. Menurutnya, rencana ini kurang tepat.

Dikatakan Gideon Roring, Indonesia khususnya timnas basket harus belajar dari pengalaman sebelumnya kala tampil buruk di SEA Games 2013.

Kala itu, Tim Garuda menunjuk mayoritas pemain muda dalam skuatnya seperti Andakara Prastawa, Respati Ragil Pamungkas, Kaleb Ramot Gemilang, hingga Adhi Pratama Putra.

Hasilnya, Indonesia babak belur di Naypyidaw, Myanmar. Timnas Basket hanya dua kali menang enam kali pertandingan. Indonesia yang dua tahun sebelumnya mampu meraih medali perunggu terpaksa pulang tanpa medali.

Tim yang dilatih Tjetep Firmansyah saat itu bercokol diperingkat ke-empat dibawah Thailand, Singapura, Malaysia, dan Filipina yang keluar sebagai juara.

"Di SEA Games 2019 kita nggak boleh hanya kirim pemain muda, harus pemain terbaik yang kita punya. Jangan menunggu kesalahan seperti tahun 2013. Waktu itu kita bermain di SEA Games dengan mayotitas pemain muda," kata Fictor Gideon Roring.

Kualitas timnas basket Indonesia yang sebagain besar dihuni pemain senior saat ini, sambung Fictor, tergolong cukup bagus.

Namun, kata dia, jika bertekad ingin mengulangi prestasi di SEA Games 2015 dan 2017 Indonesia harus menyiapkan tim dengan serius.

Selain mengombinasikan pemain muda dengan senior, opsi naturalisasi punggawa asing juga patut dipertimbangkan.

"Materi pemain yang kita kirim di SEA Games harus yang terbaik. Plus kalau bisa kita mendapatkan pemain naturalisasi," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI