Suara.com - Sejarah baru ditorehkan cabang olahraga trampolin Indonesia saat untuk pertama kalinya tampil di kejuaraan internasional di 3rd Trampoline Singapore Invitational 2018 di Bishan Sports Hall, Singapura.
Dalam kompetisi yang berlangsung pada 14-16 Desember 2018 tersebut, kontingen Indonesia tampil mengejutkan.
Berstatus non-unggulan, wakil-wakil Merah Putih yang membawa nama Houbii Sports Academy (HSA), mampu unjuk gigi dengan meraih total lima medali, yakni dua emas, satu perak, dan dua perunggu.
Medali emas diraih Calvin Ponco Ayaga yang turun pada kategori men's open. Calvin sendiri merupakan atlet trampolin Indonesia yang turun di Asian Games 2018 lalu.
Baca Juga: Kaleidoskop 2018: 4 Insiden 'Horor' di Olahraga, Salah Satunya di Indonesia
Sementara medali emas lainnya diraih Chakrabarty Bodhisattwa dikategori pria U-10. Untuk medali perak diraih Rafa Rafael Wawolumaya dari kategori pria U-10.
Sementara dua medali perunggu, dipersembahkan Franchaist Boy Marry (kategori men's open), dan Agatha Launchany Habieputri (kategori wanita U-10).
Keberhasilan Indonesia membawa pulang lima medali disyukuri Komite Teknis Trampolin PB Persani yang juga menjabat sebagai kepala pelatih, Lulu Manurung.
Hasil ini disebut Lulu menjadi pembuktian bahwa cabor trampolin Indonesia bisa berkembang.
Seperti diketahui, cabor trampolin Indonesia yang baru lahir jelang Asian Games 2018 terksan tak diperhitungkan oleh pemerintah.
Baca Juga: Saat Tsunami, Edi: Terdengar Gemuruh Ombak, Kami Lari, Tapi Akhirnya...
Bahkan dana pelatnas untuk ketiga atletnya, sempat tertunggak selama berbulan-bulan.
"Ini sudah sesuai harapan. Tapi untuk kemenangan ini, kita sebenarnya cukup terkejut," ujar Lulu di Pelatnas Trampolin, Houbii Urban Adventure Park, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018).
"Yang saya harapkan adalah anak-anak ini mereka bisa menampilkan apa yang sudah dipelajari saat latihan, dan itu berhasil. Ini menunjukkan bahwa pembinaan kita bagus," imbuhnya.
Lulu berharap, prestasi ini mampu membuka mata pemerintah. Trampolin yang masuk dalam cabang olahraga Olimpiade bisa dikembangkan secara lebih serius.
"Nanti dengan pihak Houbi, kita PB Persani akan membuat kompetisi. Nah mudah-mudahan dari situ pemerintah seperti Pemprov bisa semakin terbuka," tukasnya.