Suara.com - Valentino Rossi mengaku santai terkait sindiran Prinsipal Tim Honda MotoGP, Alberto Puig, yang menyebut dia sulit menerima masa jayanya telah habis.
Sebelumnya Puig menyatakan pebalap gaek Yamaha itu belum bisa legowo menerima kenyataan jika masa keemasannya di lintasan MotoGP sudah berakhir.
Sejak menjadi juara dunia pada tahun 2009, Valentino Rossi memang kesulitan untuk merengkuh gelar juara dunia kesepuluhnya.
Dia kalah bersaing dengan Casey Stoner (2011) dan dua pebalap Spanyol, Jorge Lorenzo (2010, 2012, 2015) dan Marc Marquez (2013-2014, 2015-2018).
Baca Juga: Ditanya Fans Kemungkinan Pindah ke Yamaha, Ini Jawaban Marquez
Terkait sindiran dari bos Honda tersebut, Rossi mengaku sudah terbiasa. Dia sudah mendengar hal semacam itu sejak 10 tahun lalu.
"Setiap kali saya kalah, mereka selalu bilang karier saya sudah habis. Saya sudah terbiasa mendengar hal seperti ini selama 10 tahun terakhir," kata Rossi, dikutip dari Tuttomotoriweb, Senin (24/12/2018).
"Usia bukanlah jadi masalah. Saya tidak memikirkan tentang risiko ketika saya balapan," lanjutnya.
"Jika sindiran itu lantaran saya belum menang sejak Assen 2017 dan fakta bahwa Maverick (Vinales) menang tahun ini di Australia, jawaban saya, kami kurang beruntung karena salah setelan motor di Australia dan juga pemilihan ban," tukas Valentino Rossi.
Baca Juga: Tsunami Selat Sunda, Lorenzo Ucapkan Duka Cita dengan Bahasa Indonesia