Infografis
Suara.com - Sederet publik figur papan atas dunia beramai-ramai menyampaikan simpati dan duka cita atas musibah tsunami di Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam WIB. Salah satunya pebalap ternama MotoGP, Jorge Lorenzo.
Satu hal yang unik, Lorenzo menyampaikan belasungkawanya dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Indonesia memang bukanlah negara yang asing bagi juara dunia lima kali tersebut.
Dia sudah seringkali berkunjung ke Tanah Air. Terakhir kali Lorenzo ke Indonesia pada 1 Februari lalu, mengkampanyekan program yang digagas pihak Ducati Indonesia di Jakarta.
"Semua belasungkawa saya untuk Indonesia. Jadilah kuat. #IndonesiaTsunami," cuit Jorge Lorenzo dalam akun Twitter pribadinya, menggunakan Bahasa Indonesia.
Baca Juga: Simpati Tsunami Selat Sunda, Marquez: Tetap Kuat dan Terus Semangat
![Postingan Jorge Lorenzo. [Twitter@lorenzo99]](https://media.suara.com/pictures/original/2018/12/24/98475-postingan-jorge-lorenzo.jpg)
Ucapan simpati dan belasungkawa juga disampaikan mantan pebalap MotoGP, Dani Pedrosa.
Pebalap asal Spanyol ini menyampaikan dukungannya kepada seluruh korban agar tabah dan cepat bangkit akibat musibah tsunami Selat Sunda.
"Berita sedih. #IndonesiaTsunami segala dukungan dari saya kepada seluruh korban yang terkena tsunami," tweet Pedrosa.
![Postingan Dani Pedrosa. [Twitter@26_DaniPedrosa]](https://media.suara.com/pictures/original/2018/12/24/32872-postingan-dani-pedrosa.jpg)
Baca Juga: Petuah Markis Kido untuk Kevin / Marcus Jelang Olimpiade 2020
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tsunami Selat Sunda dipicu oleh erupsi gunung Anak Krakatau dan ditambah dengan gelombang pasang bulan purnama.
Akibatnya, beberapa wilayah di pesisir Banten dan Lampung Selatan mengalami dampaknya. Bencana ini pun akhirnya menyebabkan banyak korban jiwa berjatuhan.
Data sementara akibat tsunami Selat Sunda dari Posko BNPB hingga, Senin (24/12/2018) pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi.
"Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam rilis yang diterima Suara.com, Senin (24/12/2018).
